-->

Notification

×

iklan

Iklan

IMG-20240404-WA0000

Puluhan Hewan Ternak Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku di Sumut

Jumat, 20 Mei 2022 | 11.13 WIB Last Updated 2022-05-20T09:16:57Z
Ilustrasi penanganan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.(KJ).
Sumut(DN)
Kejadian penyakit mulut dan kuku yang mengerang hewan ternak mulai masuk ke Propinsi Sumatera Utara. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara Azhar Harahap menyatakan ada 19 ekor ternak yang positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Rinciannya 7 ekor di Kabupaten Langkat dan 12 ekor di Kabupaten Deliserdang.

"Dari data pekan lalu dimana ada 598 kasus indikasi klinis dari dua kabupaten, ada 19 ekor ternak yang dinyatakan positif, berdasarkan hasil laboratorium," kata Azhar, Kamis (19/5), dilansir dari CNN.

Menurut Azhar, semua ternak yang positif sudah ditangani dan tidak ada yang mati. Infeksi sekunder yang diderita ternak pun sudah mulai membaik.

Azhar memastikan penyakit ini masih terkendali. Akan tetapi, dia mengamini bahwa penyebarannya sangat cepat.

"Kondisi perkembangan PMK saat ini masih dalam kategori terkendali dan dapat ditangani dengan baik," terang Azhar.

Dari penyebarannya, lanjut Azhar, saat ini ada kasus di empat daerah lagi yang terindikasi PMK, yaitu Kabupaten Asahan, Batubara, Kota Binjai dan Medan. Setidaknya ada 1.013 ekor ternak terindikasi PMK yang ditangani hingga kini.

"Guna mengantisipasi penyebarannya, Pemprov telah melayangkan surat kepada seluruh kepala daerah terkait mekanisme pengawasan, pemeriksaan hingga pemotongan, terutama menjelang momentum Hari Raya Idul Adha," kata dia.

Dalam surat itu, dinas terkait diminta melakukan pemeriksaan fisik terhadap hewan yang akan dikirim ke kabupaten lain. Tidak memperdagangkan hewan ternak dari provinsi lain.

"Kemudian memberikan persyaratan harus mencantumkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari dokter yang berwenang atau kepala dinas," ungkap Azhar.

Selanjutnya, kata Azhar, dinas terkait perlu menugaskan dokter untuk memeriksa hewan yang masuk ke pasar hewan. Termasuk menyampaikan petunjuk pelaksanaan penanganan hewan kurban di masa PMK, serta bagaimana mekanisme pemotongan dan pembersihan organ bagian dalam.

"Seperti di Langkat, bupati sudah membuat edaran kepada seluruh camat agar lalu lintas ternak diperketat. Langkahnya sudah dilakukan bersama TNI/Polri dan Balai Penelitian Veteriner Medan. Sedangkan untuk wabah, belum kita usulkan karena semua masih bisa ditangani," tuturnya.

Soal pasokan daging, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha, Azhar menyampaikan ketersediaan saat ini ada 17 ribu ekor yang siap dipotong dan mencukupi kebutuhan untuk tiga bulan ke depan.

"Meskipun saat ini tidak diperbolehkan menerima pasokan dari luar provinsi, tapi ketersediaan nya masih mencukupi," paparnya.(red/cnn).
×
Berita Terbaru Update