Anjing Pelacak (K-9) didatangkan dari Polda Sumut untuk membantu pencarian Sartika Sinaga. |
Samosir(DN)
Sudah sebulan sepuluh hari Sartika Sinaga hilang misterius dikawasan Hutan Ulu Darat Sakti, Kecamatan Sitiotio Kabupaten Samosir, namun hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Selama ini telah berbagai cara dilakukan pihak keluarga maupun relawan dan basarnas yang diterjunkan dari Medan. Tak ketinggalan hilangnya Sartika Sinaga pun menjadi perhatian aparat kepolisian Polres Samosir.
Kapolres Samosir, AKBP Josua Tampubolon SH MH melalui Kasubbag Humas, Iptu Marlan Silalahi kepada wartawan mengatakan bahwa Januari lalu pihaknya telah membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan atas hilangnya Sartika Sinaga di Ulu Darat.
“Untuk pencarian intens terhadap kasus yang menjadi atensi itu, beberapa waktu lalu Polres Samosir telah membentuk Tim Khusus (Timsus),” sebut Kasubbag Humas, Iptu Marlan Silalahi di Mapolres Samosir Pangururan, Jumat sore, 12 Februari 2021.
Marlan menjelaskan pencarian anak yang hilang itu masih terus dilakukan pihak kepolisian bersama dengan basarnas dan masyarakat Sitiotio.
Sesaat K-9 tiba di Mapolres Samosir. |
Menurutnya, besok pagi, Sabtu, 13 Februari 2021 pihak kepolisian akan kembali melakukan pencarian dengan melibatkan anjing pelacak (K-9) yang didatangkan dari Polda Sumatera Utara.
"Besok pagi dengan membawa anjing pelacak, tim khusus bersama Basarnas akan kembali melakukan pencarian ke Ulu Darat melalui jalur pendakian dari Janji Maria dan dibantu masyarakat Sitiotio yang naik dari jalur Sabulan," jelas Marlan.
Menurut personil Polisi Satwa Poldasu, anjing jenis Labrador ini bernama Trusco. Dan telah berusia 4 tahun. Anjing Pelacak (K-9) ini memiliki prestasi dalam pencarian korban longsor yang terjadi tahun 2018 lalu di Kabupaten Toba.
Sebelumnya, Sartika Sinaga (30) warga Siambalo, Pangururan, Kabupaten Samosir dikabarkan hilang di Gunung Ulu Darat Sakti karena terpisah dari rombongannya pada tanggal 2 Januari 2021 lalu. Mereka naik ke Ulu Darat pada 31 Desember 2020 dalam rangka perobatan bersama paranormal dan 26 orang pasien lainnya.
Sejak dilaporkan ke Polres Samosir pada 4 Januari 2021 lalu oleh pihak keluarganya, Riduan Sinaga, Kepolisian Resor Samosir telah melakukan pemeriksaan terhadap 23 orang.
“Para saksi yang tergabung dalam rombongan Sartika, telah dimintai keterangan, untuk mengungkap kasus orang hilang itu,” terang Marlan.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap 23 orang dari Komunitas Rumah Hela, Marlan juga menyebutkan meminta keterangan seorang penunjuk jalan atas nama Arifin Situmorang. “Ketika itu bersamaan sedang membawa tamu dari Pekanbaru naik ke gunung Ulu Darat,” ungkapnya.
Dibeberkannya, bahwa Polres Samosir sangat serius dalam pencarian hilangnya Sartika Sinaga di Ulu Darat dengan mengerahkan personil dan bekerja sama dengan Basarnas melakukan pencarian.(SBS).