Polres Samosir saat menggelar konferensi pers kasus pembunuhan Rianto Simbolon beberapa waktu lalu. |
Samosir(DN)
Dua pekan pasca peristiwa berdarah pembunuhan terhadap almarhum Rianto Simbolon pada Minggu 9 Agustus 2020 lalu, yang menghebohkan warga Samosir, hingga kini dua dari enam pelaku masih dalam buruan polisi.
Kapolres Samosir, AKBP M Saleh ditemui di Mako Polres Samosir mengatakan hingga saat ini polisi sedang berupaya menangkap dua tersangka lainnya.
"Polisi masih terus berupaya mengejar dua pelaku lainnya, meski memang otak pelaku telah ditahan," ujar Kapolres Samosir, Selasa, 25 Agustus 2020.
Sebagaimana peristiwa itu terjadi pada Minggu Pagi 9 Agustus 2020 dan penemuan jasad Rianto yang tewas mengenaskan mengejutkan warga. Jasad Rianto ditemukan warga Desa Pardomuan I tepatnya di simpang antara Gereja Advent dan Kafe Buni-Buni.
Korban tergeletak berlumuran darah di pinggir jalan menuju Ronggurnihuta, Kecamatan Pangururan, Minggu pukul 03.00 Subuh. Selanjutnya warga melapor ke Polres Samosir dan sejauh ini empat tersangka sudah ditahan polisi di Mako Polres Pangururan.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, korban Rianto Simbolon dinyatakan polisi tewas dibunuh.
"Apalagi, di sekitar lokasi penemuan jenazah ditemukan sebuah gagang pisau warna hitam, sebuah mata pisau, sarung pisau warna coklat dan pecahan bodi sepeda motor. Juga ditemukan Yamaha Jupiter Z tanpa pelat nomor dan Honda Supra X-125 warna merah BK 6593 US," ujar Kasat Reskrim.
Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Suhartono mengatakan, hingga saat ini polisi telah menangkap empat pelaku, masing-masing BS (27), TS (30), PS (41), JS (60) yang merupakan warga Desa Sijambut Kecamatan Ronggur Ni Huta. "Masih ada 2 pelaku lagi yang kami buru," ujar Suhartono.
Kapolres Samosir, AKBP M Saleh menjelaskan, bahwa para tersangka dengan memiliki persoalan tanah. selain itu sudah ada dendam berkarat antara korban dan pelaku sejak lama.
"Jadi para tersangka dendam, alasannya orang tua korban pernah membunuh orang tua tersanggka pada permasalahan yang sudah lama," ujar M Saleh.(SBS).