
Peresmian Gedung Pusat Diklat KMM dan cabang ke-199, Cabang Bogor 6 Cibinong Pemda. |
Bogor(DN)
Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri atau KMM terus memperkuat eksistensi dan mendekatkan layanan kepada anggota di Provinsi Jawa Barat, dengan membuka cabang baru yakni kantor ke-199, Cabang Bogor 6 Cibinong Pemda. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen KMM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di kalangan menengah ke bawah di daerah tersebut.
Tak hanya memperluas jangkauan, koperasi yang berkantor pusat di Bekasi, Jawa Barat itu juga menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada para anggotanya di seluruh Indonesia. Langkah strategis terbaru yang diambil adalah dengan meresmikan gedung pusat Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) berskala nasional yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan profesionalisme para pengurus, pengawas, serta manajemen KSP Makmur Mandiri.
Cabang ke-199 dan gedung pusat Diklat KMM tersebut diresmikan langsung oleh Ketua KMM, Drs Tumbur Naibaho MM FSAI, didampingi Wakil Ketua, Chandra Naibaho, SE, dan dihadiri sejumlah pengurus pusat, Ketua Pengawas KMM, Ir. Rimmi Butar-butar, para korwil dan manajer cabang wilayah Jabar 2, 3, 7 dan Wilayah DKI Jakarta, Rabu, 3 September 2025 di gedung pusdiklat KSP Makmur Mandiri, Bogor, Jawa Barat.
Acara peresmian yang dirangkai dengan rapat evaluasi kinerja Wilayah Jabar 2, 3, 7 dan DKI Jakarta ini diawali dengan ibadah, dilanjutkan sambutan, peresmian kantor baru serta gedung pusat Diklat dan presentasi masing-masing wilayah terkait perkembangan KMM di daerah yang dipimpin.
![]() |
Ketua KMM Drs Tumbur Naibaho MM FSAI menyampaikan arahan pada rapat evaluasi kinerja wilayah. |
Ketua KMM, Drs Tumbur Naibaho MM FSAI, menegaskan bahwa peresmian pusat Diklat ini adalah wujud nyata dari komitmen KMM untuk terus berbenah diri dan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh anggota. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas pengurus dan pengawas agar semakin profesional dalam mengelola kelembagaan.
Putra 12 bersaudara itu meyakini bahwa selain didukung modal usaha, kesuksesan sebuah koperasi juga perlu didukung oleh modal manusia, terutama SDM yang siap mengelola koperasi secara bijak, akuntabel, dan berorientasi pada kesejahteraan bersama.
Menurutnya, banyak koperasi tidak mampu berkembang bukan karena kurangnya potensi usaha, tetapi karena masih terbatasnya kapasitas pengurus, pengawas, dan pengelola dalam menjalankan roda usaha koperasi secara profesional, transparan, dan berkelanjutan.
"Kami menyadari betul bahwa kualitas pengelola memegang peranan yang sangat penting dalam kemajuan KMM. Melalui keberadaan pusat Diklat ini, kami akan semakin mengintensifkan pembekalan para pengurus dengan keterampilan manajerial dan teknis, serta kesadaran akan jati diri dan prinsip koperasi sehingga akan semakin kompeten, profesional, dan mampu menjawab berbagai tantangan di era digital saat ini,” ungkapnya.
![]() |
Gedung pusat Diklat KMM yang baru diresmikan. |
Sebagai informasi, komitmen KSP Makmur Mandiri (KMM) untuk terus meningkatkan praktik tata kelola untuk mendukung pertumbuhan usaha berkelanjutan, bukanlah hanya isapan jempol belaka. Bagi KMM yang merupakan salah satu koperasi besar di Indonesia, tata kelola selain untuk memenuhi regulasi juga sudah menjadi kebutuhan.
Kerangka kerja tata kelola di KMM meliputi struktur tata kelola, proses, dan hasil. Dari sisi struktur tata kelola KMM memiliki RAT, pengurus, dan pengawas yang secara aktif melaksanakan fungsinya. KMM menyelenggarakan RAT sebagai pengambilan keputusan tertinggi organisasi setiap tahun dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengurus maupun pengawas KMM juga telah melaksanakan fungsi pengembangan usaha dan mengawasi melalui rapat internal. Ini merupakan bagian dari proses tata kelola. Selain itu, KMM juga terus melakukan pembinaan di internal.
Proses pembinaan yang telah dilakukan pada tahun lalu antara lain aktif menyelenggarakan pendidikan anggota di setiap wilayah, uji kelayakan dan kepatutan bagi pengurus dan pengawas, pelatihan online system staf kasir dan administrasi serta diklat dan sertifikasi kompetensi manajer/kepala cabang.
Proses tata kelola yang benar menghasilkan kinerja positif. Seperti diketahui, pada 2024 aset koperasi yang mulai beroperasi pada 2009 itu mencapai Rp1,35 triliun, meningkat sebesar 12% dari Rp1,21 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah anggota sebanyak 120.907 orang yang tersebar di 195 kantor cabang di 25 provinsi di Tanah Air.(SBS).