Ketua bidang manajemen usaha Dekranas, bupati Toba, dan lainnya berphoto bersama penenun ulos. |
Toba(DN)
Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Suzana Teten Masduki meninjau pelatihan pengrajin di Desa Meat, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Selasa (5/10/2021).
"Ini desa yang punya keunggulan tersendiri ada narasi budayanya, ada daerah wisatanya, juga ada produknya. Jadi itu yang menjadi kekuatan niat Toba menjadi salah satu destinasi wisata yang dicanangkan oleh pemerintah,” puji Suzana atas Desa Meat yang dikunjungi.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Dekranasda Provinsi Sumatera Utara Nawal Lubis Edy Rahmayadi, Bupati Toba Poltak Sitorus, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah, Dirut LPDB-KUMKM Supomo dan Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rahmada.
“Tadi sudah saya lihat ada beberapa kendala produk kreatif. Di sini masih punya kendala dengan benangnya mungkin sampai impor. Kita punya wastra atau garmen itu selalu problemnya ada di situ. Jadi bahan baku benang itu kita tidak punya industri,” kata Suzana kepada wartawan.
Menurutnya pengembangan UMKM di Desa Meat, Kabupaten Toba ini sudah bagus hanya saja perlu melembaga. Oleh karena itu, Suzana mengusulkan kepada para pelaku UMKM di sana untuk membentuk koperasi dimana koperasi tersebut sekaligus akan menjadi agregator.
“Jadi mereka tidak khawatir kalau mereka memproduksi barangnya tidak lagi terjual. Sebetulnya banyak akses pasar, kalau kita memegang sebuah handphone itu, berarti kita sudah memegang dunia. Sekarang bagaimana kita memanfaatkan barang elektronik kita,” ujar Suzana.
Ketua Dekranasda Sumut Nawal Lubis Edy Rahmayadi mengatakan UMKM merupakan kunci pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 dimana hal ini telah membuka cara pandang semua pihak tentang pentingnya peran UMKM. Oleh karena itu, menurut Nawal Lubis dibutuhkan perhatian agar pelaku UMKM tumbuh subur di Tanah Air.
"Sumatera Utara kaya akan sumber daya alam, dengan jumlah penduduk yang besar tentu menjadi peluang ekonomi yang besar khususnya bagi para pelaku UMKM,” terang Nawal Lubis.
Nawal Lubis juga menekankan perlunya program pendidikan pelatihan, pendampingan, serta permodalan dan fasilitas usaha, serta peningkatan akses pasar bagi pelaku UMKM.
“Untuk itu, berbagai kemudahan bagi koperasi dan UMKM akan terus dilakukan dan diupayakan oleh pemerintah,” katanya.
Tidak hanya itu, dalam rangka pemberdayaan UMKM, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan perekonomian masyarakat, pemerintah berupaya mendorong peningkatan akses pada sumber pembiayaan yang dilakukan dengan memberikan pinjaman kredit bagi UMKM dan pelaku usaha lainnya melalui KUR dan pemberian bantuan dana bergulir melalui LPDB-KUMKM.(red/ril).