-->

Notification

×

iklan

Iklan

IMG-20240221-170348

Diakui Kemenkop UKM, KMM Koperasi Sehat dan Berprestasi di Tingkat Nasional

Jumat, 25 Juni 2021 | 21.37 WIB Last Updated 2021-06-25T16:51:04Z
Menteri Koperasi dan UKM diwakili Deputi Bidang Pengawasan menyerahkan sertifikat kepada Ketua KMM, sebagai koperasi cukup sehat pada penilaian tahun 2020 lalu.
Samosir(DN)
Koperasi membutuhkan dukungan anggota untuk memastikan usaha yang berkelanjutan. Kepercayaan anggota hanya akan tumbuh sejalan dengan perkembangan koperasi dalam segala aspek baik tata kelola, kelembagaan maupun kinerja keuangan.

Dalam hal ini, pemerintah melalui Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM yang mengawasi langsung seluruh koperasi yang ada di Indonesia, memiliki standar untuk mengklasifikasikan tingkat kesehatan koperasi.

Satu dari sekian koperasi yang diawasi Kemenkop UKM yakni Koperasi Makmur Mandiri (KMM). Hasilnya, pada tahun 2020 lalu, Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri (KMM) kembali menoreh prestasi dengan mendapat predikat Koperasi Simpan Pinjam Primer cukup sehat dari Kementerian Koperasi dan UKM. 
Sertifikat KMM sebagai koperasi sehat dan terpercaya oleh Kementerian Koperasi dan UKM.
Koperasi yang dipimpin oleh Drs. Tumbur Naibaho MM AAAIJ FSAI ini dinilai mampu mempertahankan kinerjanya dinilai dari laporan Tahun Buku 2019.

Dijelaskan Ketua KMM, Drs Tumbur Naibaho MM AAAIJ FSAI, bahwa Deputi Bidang Pengawasan Kemenkop UKM  Ahmad Zabadi menyerahkan sertifikat ini dalam kunjungan kerjanya ke Kantor KMM di Ruko Suncity Square, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/9/20) lalu.

Pada kesempatan itu, Ahmad menyampaikan dalam pengawasan koperasi di Indonesia, penilaian mengacu pada peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM RI No. 7/Per/Dep.6/IV/2016 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah, ruang lingkup penilaian kesehatan KSPPS dan USPPS meliputi delapan hal yakni permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, jatidiri koperasi dan penerapan prinsip syariah.

“Hasilnya akan kami kelompokan ke dalam lima kategori, yaitu Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat, Tidak Sehat dan Sangat Tidak Sehat,” kata Zabadi.
KMM masuk dalam jajaran 100 koperasi besar Indonesia dan berprestasi di tingkat nasional.
Menurut dia, KMM terbukti berkontribusi dalam pemberdayaan rakyat melalui aktivitas simpan pinjam. Selain itu KMM bisa bertahan dari pandemi Covid-19, kuncinya menerapan ekosistem digital. Itu artinya kinerja koperasi stabil walaupun ada pelemahan ekonomi.

Zabadi mendorong KMM untuk tetap meningkatkan pelayanan terhadap anggotanya, serta meningkatkan daya saingnya. Saat ini, katanya pemerintah berupaya membangkitkan sektor riil perekonomian masyarakat.

“Di sini KMM bisa bergerak dalam penyaluran dana, dari, oleh dan untuk anggota. Bahkan kepada masyarakat non anggota,” ungkap Zabadi.

Sementara itu, Ketua KMM Drs Tumbur Naibaho MM AAAIJ menyampaikan bahwa tiap tahun KMM diawasi Kementerian Koperasi dan UKM. Diraihnya sertifikasi koperasi cukup sehat ini menjadi modal KMM dapat semakin meningkatkan kepercayaan dan partisipasi anggota baik terhadap produk simpanan maupun pembiayaan.
Ketua KMM Drs Tumbur Naibaho MM AAAIJ FSAI saat menerima penghargaan dari Menteri Koperasi dan UKM RI.
"Penilaian dari Kemenkop UKM ini merupakan bukti bahwa KMM koperasi yang terpercaya dengan manajemen yang baik. Sehingga masyarakat tidak perlu ragu untuk bergabung menjadi anggota," tutur Suami Jusniar Simbolon itu, Jumat, 25 Juli 2021.

Sejalan dengan diraihnya sertifikasi penilaian dari Kemenkop UKM ini, KMM pun tak hentinya berinovasi dan melahirkan prestasi. Pasalnya, koperasi yang baru merayakan ulang tahunnya yang 12 tahun pada 22 Juni kemarin, telah meraih deretan prestasi yang membanggakan.

Penghargaan terbaru diraih dalam ajang 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) 2021 Award dimana koperasi yang berkantor pusat di Bekasi Jawa Barat ini dinobatkan sebagai koperasi dengan aset terbesar untuk kategori aset Rp100 miliar sampai dengan di bawah Rp500 miliar.

Penilaian ini didasarkan pada kinerja Tahun Buku 2019. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki kepada Tumbur Naibaho di Jakarta, 23 Februari 2021.
Sebagai mitra pemerintah, KMM dipercaya dalam membantu ekonomi anggota akibat dampak Pandemi Covid-19, melalui produk MURI.
Penghargaan sebagai koperasi dengan aset terbesar itu menambah panjang deretan prestasi yang telah diraih. Seperti diketahui sebelumnya, KMM dinobatkan sebagai Koperasi Berprestasi 2018 dan dianugerahi Bhakti Koperasi oleh Pemerintah.

KMM juga merupakan salah satu Koperasi Besar di Indonesia. Selain itu, KMM juga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas rekor Koperasi Simpan Pinjam Pertama yang RAT melalui Video Conference.

Keandalan kinerja KMM juga sudah teruji disegala situasi. Ini dibuktikan dengan kinerjanya yang tetap ciamik kala pandemi. Hingga 1 Juni 2021 total aset KMM mencapai Rp848 miliar lebih, dengan anggota sebanyak 73.603 orang yang tersebar di 160 cabang di 21 Propinsi.

Hal ini diutarakan Ketua KMM saat HUT ke-12 yang digelar di Lapangan SPBU Pangururan. Dan dihadiri oleh Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom, Ketua DPRD Samosir Saut Martua Tamba ST, Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon SH MH, Kadis Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Utara yang mewakili dan Dirut LPDB-KUMKM serta para undangan.
Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom ST saat menandatangani prasasti pembukaan dua cabang baru KMM di Kabupaten Samosir.
Keberhasilan KMM membukukan kinerja positif dibarengi dengan kualitas layanan yang mumpuni. KMM berinovasi melalui fasilitas Makmur Mandiri Mobile yang mulai efektif digunakan pada tahun 2022 mendatang.

Aplikasi ini memiliki beragam fitur antara lain penyetoran simpanan maupun pinjaman, permohonan pinjaman, pengajuan menjadi anggota, pembelian pulsa, token, membayar asuransi dan fitur lainnya.

Kehadiran aplikasi berbasis digital ini akan memudahkan anggota dalam memenuhi kebutuhannya. Lewat aplikasi ini, kata Tumbur, akan semakin mempermudah pelayanan kepada anggota dan calon anggota. Serta akan menjadi modal kuat KSP Makmur Mandiri untuk memantapkan kinerja dan memanajemen perusahaan dengan semakin profesional.

“Cukup dengan menggunakan smartphone berbasis android dan menginstal aplikasi Makmur Mandiri Mobile, anggota dan calon anggota akan lebih mudah bertransaksi dengan KSP Makmur Mandiri,” pungkas Tumbur.
SPBU Makmur Mandiri di Kota Pangururan.
KMM juga telah melakukan diversifikasi usaha dengan menggarap sektor riil melalui akuisisi dua SPBU di Jawa Tengah dan SPBU Pangururan. Dengan akusisi ini, penetrasi KMM semakin kuat dalam memberdayakan usaha anggota.

Selain untuk memperbesar skala usaha, penetrasi di sektor riil juga bertujuan untuk menggerakkan perekonomian setempat. Ini sejalan dengan arahan dari pemerintah agar koperasi dapat lebih berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sebagai mitra pemerintah, KMM juga turut berkontribusi dalam mendukung pemulihan ekonomi dengan membangkitkan usaha anggotanya melalui Pinjaman Modal Usaha Mandiri (Muri) yang diluncurkan pada 1 Juni 2020 lalu.

“Pinjaman Muri untuk memberikan tambahan modal usaha bagi anggota terutama yang terdampak pandemi,” ungkap Tumbur Naibaho, Ketua KMM.

Aksi konkret KMM dalam memberdayakan usaha anggota ini mendapatkan dukungan Pemerintah. Ini ditunjukan dengan disetujuinya pengajuan pinjaman kepada LPDB-KUMKM sebesar Rp150 miliar.
Ketua KMM dan Ketua pengawas serta forkopimda Kabupaten Samosir mangulosi Dirut LPDB-KUMKM dan rombongan pada HUT KMM ke-12 yang digelar di Lapangan SPBU Pangururan.
Sekadar informasi, dana bergulir yang menjadi bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu ditujukan untuk sektor produktif. Melalui dana tersebut, diharapkan usaha anggota tetap dapat bertahan di tengah badai pandemi.

Untuk menjadi mitra LPDB-KUMKM koperasi harus memenuhi sejumlah persyaratan di antaranya tingkat kesehatan dan rekam jejak yang baik.

“Pinjaman Muri hadir sebagai wujud KMM ikut mengambil peran dalam membantu memulihkan kondisi ekonomi maupun usaha para anggota di 160 kantor cabang yang tersebar di 21 propinsi, yang mengalami kesulitan modal usaha akibat dampak pandemi Covid-19,” ujar Tumbur.

Ke depan, Tumbur meyakini dukungan anggota terhadap usaha KMM akan terus meningkat seiring dengan inovasi yang dikembangkan seperti digitalisasi layanan melalui Makmur Mandiri Mobile.

“Kami berharap anggota terus mendukung usaha koperasi agar bisa bersama-sama mengatasi kesulitan akibat pandemi ini. KMM akan melanjutkan Pinjaman Muri untuk membantu penambahan modal usaha anggota,” pungkasnya.(SBS).
×
Berita Terbaru Update