-->

Notification

×

iklan

Iklan

IMG-20240221-170348

Ini Kata Ahli Geologi Terkait Meningkatnya Intensitas Gempa di Samosir

Rabu, 21 April 2021 | 14.21 WIB Last Updated 2021-04-21T07:24:32Z
Gempa di Samosir.(BBMKG Medan).
MEDAN(DN)
Intensitas gempa di kawasan Danau Toba tepatnya di Pulau Samosir meningkat selama sepekan terakhir. Tercatat, hingga Selasa (20/4/2021), puluhan gempa dengan skala kecil melanda Pulau Samosir. 

Ahli Geologi, Jonathan Tarigan mengatakan peningkatan intensitas gempa di Samosir selama beberapa hari terakhir dipicu oleh patahan Lau Renun.

Patahan Lau Renun merupakan salah satu dari empat patahan yang terbentang di Pulau Sumatera. Tiga di antaranya melintas Sumut yakni patahan Lau Renun, patahan Angkola, dan patahan Barumun.

"Semuanya memicu gempa. Kalau di Samosir itu Patahan Renun sebagai patahan utama yang mempengaruhinya," ujar Jonathan. 

Jonathan mengatakan Samosir dilalui dua jalur patahan. Salah satunya garis yang melintang dari Sidikalang ke tenggara yang merupakan salah satu sumber gempa di Sumut.

"Tahun 1996 itu di sana (Samosir) pernah melepaskan gempa bumi sangat kuat sekali, seingat saya 7 SR. Jadi gempa bumi itu di sana itu terjadinya berulang, ada siklusnya. Ada 50 tahunan ada juga 100 tahunan," ucapnya. 

Di Samosir terdapat garis patahan-patahan kecil yang terbentuk akibat tektonik. Samosir juga memiliki topografi naik-turun yang diakibatkan pergerakan bumi atau pergerakan tanah.

"Jadi bisa saya bilang Samosir itu ada patahan-patahan kecil juga. Bisa saja itu patahan kecilnya yang bergeser, gempa kemarin kan tidak begitu besar magnitudonya. Tapi mungkin aja ada patahan-patahan lain yang mempengaruhi gempa tektonik di Samosir," katanya.

Meski puncak akibat gempa tektonik yang terjadi di Samosir tidak bisa diprediksi, Jonathan mengimbau masyarakat tidak perlu panik namun tetap waspada. Dampak gempa masih bersifat sangat lokal, akibatnya bisa terjadi amblasan atau longsoran. 

"Panik tidak perlu, tapi selalu waspada. Pemerintah Samosir saya sarankan memberikan sosialisasi yang namanya mitigasi (upaya mengurangi resiko bencana), seperti apa gempa yang mempengaruhi di sana," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, gempa bumi beruntun sebanyak tujuh kali kembali mengguncang Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara, Selasa (20/4/2021) sejak dini hari hingga siang ini.

Secara keseluruhan, total sudah 69 kali gempa terjadi di Samosir sejak Januari hingga 20 April.

Plt Kepala BBMKG Wilayah I Medan Eridawati mengatakan, berdasarkan sebaran episenter dan kekuatan gempa bumi bervariasi dengan magnitudo (M) di bawah M4.

Menurutnya, sejauh ini hasil analisa PGR 1, kejadian gempa ini dikategorikan gempa dangkal hingga menengah.

BMKG Wilayah I Medan mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap waspada.

"Gempa pada intinya tidak dapat diprediksi dan potensi kekuatan magnitudo sangat bervariasi. Kemungkinan lebih besar atau kecil cukup berpotensi terjadi, tetapi kapan dan di mana kami tidak bisa prediksi," ujar Eridawati kepada wartawan, Selasa (20/4/2021).

Dia menjelaskan telah berkoordinasi dengan pihak terkait yakni BPBD di Sumut. Selain itu juga telah memasang alat Warning Receiver System (WRS) di kantor Bupati Samosir bila terjadi gempa.(red/Inews).
×
Berita Terbaru Update