-->

Notification

×

iklan

IMG-20250118-WA0000

Iklan

IMG-20250118-WA0000

KMM Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Tata Kelola dan Manajemen Risiko Kredit

Senin, 07 Juli 2025 | 14.31 WIB Last Updated 2025-07-07T07:32:08Z
Rapat evaluasi kinerja semester 1 KMM Wilayah Sumbagut I.

Medan(DN)

KSP Makmur Mandiri (KMM) berkomitmen untuk terus meningkatkan praktik tata kelola untuk mendukung pertumbuhan usaha berkelanjutan. Bagi KMM yang merupakan salah satu koperasi besar di Indonesia, tata kelola selain untuk memenuhi regulasi juga sudah menjadi kebutuhan.


Kerangka kerja tata kelola di KMM meliputi struktur tata kelola, proses, dan hasil. Dari sisi struktur tata kelola KMM memiliki RAT, pengurus, dan pengawas yang secara aktif melaksanakan fungsinya. Pengurus maupun pengawas KMM juga telah melaksanakan fungsi pengembangan usaha dan mengawasi melalui rapat internal. Ini merupakan bagian dari proses tata kelola.


Disamping itu, manajemen KMM juga terus meningkatkan implementasi manajemen risiko, khususnya terkait kredit. Ini ditujukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya risiko kredit atau kredit lalai yang dapat merugikan lembaga maupun anggota. Risiko kredit yang terkelola dengan baik akan menjaga daya saing koperasi sekaligus mendukung kesejahteraan anggota.


Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua KSP Makmur Mandiri atau KMM, Drs Tumbur Naibaho MM FSAI saat menggelar rapat evaluasi kinerja semester 1 Sumbagut I di Medan, Kamis, 3 Juli 2025.


”Kita meminta para pengurus cabang untuk selalu selektif dalam memberikan pinjaman. Lakukan survei dan analisa pinjaman dengan cermat agar jumlah kredit lalai dapat ditekan semaksimal mungkin,” kata Suami Jusniar Simbolon itu.

Ketua KMM Drs Tumbur Naibaho MM FSAI memimpin rapat evaluasi kinerja semester 1 di Wilayah Sumbagut I Medan.

Seperti diketahui, pada 2024 aset koperasi yang mulai beroperasi pada 2009 itu mencapai Rp1,35 triliun, meningkat sebesar 12% dari Rp1,21 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah anggota sebanyak 120.907 orang yang tersebar di 196 kantor cabang di 25 provinsi di Tanah Air.


Selain bergerak di usaha simpan pinjam, KMM juga memiliki usaha di sektor riil seperti SPBU yang dikelola oleh anak perusahaan. Saat ini, terdapat 5 (lima) anak perusahaan yang aktif dan telah menghasilkan keuntungan yakni PT Karunia Putri Sejati, mengelola SPBU Pangururan Kabupaten Samosir, PT Dipa Citra Narpati, mengelola SPBU di Kabupaten Klaten Jawa Tengah, PT Mobilindo Makmur Mandiri, PT Tunas Makmur Mandiri dan PT Tao Toba Makmur Mandiri.


Ketua KMM, Drs Tumbur Naibaho MM FSAI mengungkapkan, pada tahun ini kinerja KMM akan digenjot. “Kami menargetkan jumlah anggota bertambah menjadi 200 ribu anggota dan total aset menjadi Rp2 triliun serta SHU Rp30 miliar. Untuk itu, setiap cabang agar lebih kerja keras untuk mencapai target,” ungkap Tumbur.


Tumbur menambahkan, untuk menjaga daya saing dan kesehatan koperasi, perlu memerhatikan tata kelola, aspek profil risiko, kinerja keuangan, dan kecukupan modal. “Sebuah koperasi dikatakan sehat bila keempat aspek itu sungguh-sungguh diperhatikan dan dilaksanakan,” ujarnya.


Dalam banyak kesempatan, Tumbur telah meminta jajarannya untuk memitigasi potensi kredit bermasalah. Ini dapat dilakukan dengan mengetahui profil risiko calon anggota peminjam. “Kami senantiasa menggunakan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit kepada anggota,” ungkapnya lagi.


Selain menerapkan manajemen risiko kredit, KMM juga konsisten menyelenggarakan pendidikan. Proses pembinaan yang telah dilakukan pada tahun lalu antara lain aktif menyelenggarakan pendidikan anggota di setiap wilayah, uji kelayakan dan kepatutan bagi pengurus dan pengawas, pelatihan online system staf kasir dan administrasi serta Diklat dan sertifikasi kompetensi manajer/kepala cabang.(SBS).

×
Berita Terbaru Update