-->

Notification

×

iklan

Iklan

IMG-20240221-170348

Tetap Cemerlang dan Berprestasi di Masa Sulit, Bukti Keandalan Kinerja KMM

Rabu, 10 Maret 2021 | 20.33 WIB Last Updated 2021-03-10T14:35:30Z
Ketua KMM Drs. Tumbur Naibaho MM AAAIJ FSAI bersama pengurus dan pengawas pusat KMM saat menerima penghargaan.
Bekasi(DN)
KSP Makmur Mandiri biasa disingkat KMM merupakan salah satu koperasi yang patut diacungi jempol Di usianya yang baru akan genap 12 tahun pada Juni nanti, KMM telah meraih deretan prestasi yang membanggakan.

Penghargaan terbaru diraih dalam ajang 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) 2021 Award dimana Koperasi yang dikomandani oleh Drs. Tumbur Naibaho MM AAAIJ FSAI dinobatkan sebagai Koperasi dengan aset terbesar untuk kategori aset Rp100 miliar sampai dengan di bawah Rp500 miliar.

Penilaian ini didasarkan pada kinerja Tahun Buku 2019. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki kepada Tumbur Naibaho di Jakarta, 23 Februari 2021.

Dalam usianya yang relatif masih belia, penghargaan itu dapat menjadi milestone baru untuk lebih berkembang pada masa mendatang. Selain itu, merupakan apresiasi atas kegigihan pengurus dan manajemen dalam membesarkan usaha koperasi. 
Ketua KSP Makmur Mandiri Drs. Tumbur Naibaho MM AAAIJ FSAI bersama Menteri Koperasi dan UKM RI.
Tumbur Naibaho, Ketua KMM mengatakan, penghargaan yang diraih dalam gelaran 100 KBI Award semakin memotivasi KMM untuk memberi layanan yang terbaik bagi anggota.

“Terima kasih kepada penyelenggara yang telah mengapresiasi kinerja kami dan ini semakin membuat KMM bersemangat untuk membantu sesama sebagaimana komitmen kami sejak koperasi ini didirikan,” ungkap Suami Jusniar Simbolon itu.

Penghargaan sebagai koperasi dengan aset terbesar itu menambah panjang deretan prestasi yang telah diraih. Seperti diketahui sebelumnya, KMM dinobatkan sebagai Koperasi Berprestasi 2018 dan dianugerahi Bhakti Koperasi oleh Pemerintah.

KMM juga merupakan salah satu Koperasi Besar di Indonesia. Selain itu, KMM juga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas rekor Koperasi Simpan Pinjam Pertama yang RAT melalui Video Conference.

Keandalan kinerja KMM juga sudah teruji disegala situasi. Ini dibuktikan dengan kinerjanya yang tetap ciamik kala pandemi.  Sepanjang 2020, total aset KMM mencapai Rp700,7 miliar, tumbuh sebesar 39,7% dibanding 2019 senilai Rp501,5 miliar. Omzet atau volume usaha meningkat 7,9% atau Rp49,3 miliar dari Rp623,5 miliar di 2019 menjadi Rp672,8 miliar pada 2020.

Yang lebih membanggakan pertumbuhan kinerja finansial diikuti dengan bertambahnya kepercayaan masyarakat terhadap Koperasi yang berkantor pusat di Bekasi ini. Terjadi peningkatan jumlah anggota  sebanyak 28%, atau 14.895 orang dari 53.122 orang di 2019 menjadi 68.017 orang pada 2020.

Sebaran jumlah anggota ada di 21 provinsi dengan dukungan 150 kantor cabang. “KMM bertekad untuk menjadi koperasi yang tersebar agar dapat lebih optimal dalam melayani anggota,” ungkap Tumbur.
Para pengurus, pengawas, penasehat dan korwil KMM.
Penambahan jaringan kantor juga dimaksudkan agar koperasi lebih dekat dengan anggota sehingga kualitas layanan dapat terjaga. Selain itu, anggota pun dapat lebih mudah bertransaksi dengan koperasi sehingga diharapkan loyalitasnya dapat meningkat.

Keberhasilan KMM membukukan kinerja positif dibarengi dengan kualitas layanan yang mumpuni. Ambil contoh fasilitas Makmur Mandiri Mobile yang memiliki beragam fitur antara lain penyetoran simpanan maupun pinjaman, permohonan pinjaman, pengajuan menjadi anggota, pembelian pulsa, token, membayar asuransi dan fitur lainnya.

Digitalisasi Program
Kehadiran aplikasi berbasis digital ini terbukti memudahkan anggota dalam memenuhi kebutuhannya. Digitalisasi layanan yang terus digenjot KMM sejalan dengan perubahan perilaku masyarakat yang semakin gandrung dengan layanan digital. Digitalisasi adalah keniscayaan jika koperasi tidak ingin dilindas perubahan zaman. 

KMM juga telah melakukan diversifikasi usaha dengan menggarap sektor riil melalui akuisisi dua SPBU di Jawa Tengah dan Sumatera Utara. Dengan akusisi ini, penetrasi KMM semakin kuat dalam memberdayakan usaha anggota.

Selain untuk memperbesar skala usaha, penetrasi di sektor riil juga bertujuan untuk menggerakkan perekonomian setempat. Ini sejalan dengan arahan dari pemerintah agar koperasi dapat lebih berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Aksi konkret KMM dalam memberdayakan usaha anggota mendapatkan dukungan Pemerintah. Ini ditunjukan dengan disetujuinya pengajuan pinjaman kepada LPDB-KUMKM sebesar Rp150 miliar. Dana yang sudah dicairkan sebesar Rp100 miliar, dan sisanya Rp50 miliar akan dicairkan secepatnya.

KMM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp89 miliar kepada 19.709 anggota yang memiliki usaha produktif. Jumlah penerima dana bergulir terbanyak berada di Jawa Barat sebanyak 6.850 orang, Sumatera Utara 4.056 orang, Jawa Tengah 1.973 orang, dan Banten 1.760 orang anggota.
KMM saat menerima dana bergulir pemulihan ekonomi nasional dari Kemenkop UKM melalui LPDB-KUMKM.
Sekadar informasi, dana bergulir yang menjadi bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu ditujukan untuk sektor produktif. Melalui dana tersebut, diharapkan usaha anggota tetap dapat bertahan di tengah badai pandemi.

Untuk menjadi mitra LPDB-KUMKM koperasi harus memenuhi sejumlah persyaratan di antaranya tingkat kesehatan dan rekam jejak yang baik. Keberhasilan mendapatkan pinjaman dana bergulir berulang kali membuktikan bahwa KMM merupakan koperasi yang sehat dan terpercaya.

Ikon Koperasi Bekasi
Deretan penghargaan dan kiprah KMM dalam membantu sesama selama ini juga diapresiasi oleh Pemerintah Daerah Bekasi. Seperti yang dikemukaan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bekasi, Abdillah dalam pembukaan RAT Tahun Buku 2020, Januari silam.

Ia menyampaikan, bahwa KMM sudah menjadi ikon koperasi di Bekasi. Kiprah KMM sangat mewarnai dunia perkoperasian di Bekasi bahkan Indonesia. KMM yang sudah mempunyai cabang di 21 provinsi di Indonesia dan berkelas nasional, katanya, menjadi kebanggaan Kota Bekasi.

Abdillah menambahkan, Walikota Kota Bekasi Rahmad Effendi telah mencanangkan Kota Bekasi sebagai kota koperasi. Oleh karenanya, koperasi di Bekasi harus tumbuh dan berkembang. Koperasi juga harus menjadi sokoguru perekonomian di Indonesia.
Kantor pusat KMM di Bekasi Jawa Barat.
Drs. Tumbur Naibaho MM AAAIJ FSAI menuturkan, prestasi yang telah diraih tersebut tidak akan membuatnya terlena. Justru ia semakin bertekad untuk membesarkan usaha koperasi.

Tahun ini, KMM targetkan aset Rp1 triliun, atau tumbuh 43% dibanding 2020. “Kami akan terus menggenjot pertumbuhan usaha meski dihadapkan pada kondisi yang tidak mudah karena dampak Covid-19,” ungkap Putra 12 Bersaudara itu.

KMM juga menargetkan jumlah anggota sebanyak 100 ribu orang, atau tumbuh 47% dibanding 2020 sebanyak 68.017. Target ini diyakini dapat tercapai dengan kerja keras dan kekompakan seluruh Pengurus dan karyawan.

KMM memiliki cara tersendiri dalam memacu semangat di internal koperasi. Pengurus memberikan penghargaan kepada para kantor cabang yang mencapai target SHU dalam jumlah tertentu. Ambil contoh pada tahun lalu, target SHU yang ditetapkan minimal sebesar Rp500 juta. Selain itu, pinjaman bermasalah (non performing loan/NPL) harus kurang dari satu persen.

Menurut Tumbur, apresiasi kepada para manajer yang telah berjalan selama ini cukup efektif dalam mendongkrak kinerja. “Manajer berlomba-lomba menggenjot kinerjanya sehingga ini berdampak positif terhadap kinerja KMM secara keseluruhan,” pungkasnya.

Penghargaan yang telah diraih KMM merupakan salah satu bukti bahwa Koperasi yang berkantor pusat di Kota Bekasi ini bukanlah koperasi abal-abal. Sehingga masyarakat tidak perlu ragu untuk bergabung menjadi anggota sehingga dapat ikut berkontribusi dalam menggerakkan sektor usaha terutama di tingkat akar rumput.

Pengurus KMM pun akan terus meningkatkan kualitas layanan agar anggota semakin nyaman dan loyal terhadap koperasi. Digitalisasi akan terus dilanjutkan yang didukung dengan peningkatkan kualitas sumber daya manusia.(M.Peluang).
×
Berita Terbaru Update