Basarnas Parapat diterjunkan untuk mencari keberadaan korban di Binanga Siponot. |
Samosir(DN)
Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban yang diduga jatuh dari jembatan dan terseret arus Binanga Siponot di Desa Sijambur, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir, Senin, 21 Agustus 2023, sekira pukul 07.00 Wib.
Tim SAR gabungan terdiri dari personil Basarnas Parapat, Polres Samosir dan Polsek Pangururan, Koramil 03 Pangururan, Camat, BPBD Samosir serta dibantu masyarakat sekitar.
Kapolres Samosir melalui Kasi Humas Brigadir Vandu Marpaung menuturkan, hingga sore ini, proses pencarian terus dilakukan dengan menyusuri aliran sungai dimulai dari lokasi kejadian hilangnya korban hingga ke pinggiran Danau Toba, muara sungai tersebut, namun keberadaan korban belum dapat ditemukan.
"Hingga sore ini pencarian dilakukan, keberadaan korban belum ditemukan. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa kendala yang dihadapi di lapangan yakni kondisi air yang keruh, naiknya debit air serta arus sungai yang deras karena saat ini musim hujan," sebutnya.
Brigadir Vandu Marpaung juga menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Kepala BPBD, Sarimpol Simanihuruk, bahwa saat ini telah dipasang jaring di beberapa titik di aliran sungai Siponot sampai ke muara pinggiran Danau Toba.
Walaupun dihadapkan dengan beberapa kendala, tim SAR gabungan serta pihak keluarga yang dibantu oleh masyarakat sekitar terus melakukan pencarian guna menemukan keberadaan korban.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Samosir menerangkan, pada hari Senin, 21 Agustus 2023, sekira pukul 06.45 Wib, korban RM (15), berangkat dari rumahnya menuju ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor Honda Mega Pro bernopol BB 2787 CB.
Sekira pukul 07.00 wib, saksi KS (16), yang sedang melintas di Jembatan Binanga Siponot hendak menuju sekolah yang sama dengan korban, melihat 1 unit sepeda motor yang ia kenal biasanya digunakan oleh korban setiap harinya ke sekolah, dalam keadaan tergeletak diatas Jembatan Siponot.
Selanjutnya saksi mengangkat sepeda motor tersebut dan memarkirkan sekitar 30 meter dari lokasi. Ia mencoba mencari korban disekitar lokasi dan memanggil nama korban berkali-kali, namun tidak ada sahutan.
Saksi pun melanjutkan perjalanannya ke sekolah dan memberitahukan hal tersebut kepada rekan siswa dan kepada guru sekolah. Kemudian beberapa siswa dan para guru berangkat ke lokasi untuk melakukan pencarian. Serta memberitahukan kejadian tersebut kepada orang tua korban dan pemerintah Desa Salaon Tonga-Tonga.