Peletakan batu pertama pembangunan Tugu Raja Sitanggang. |
Samosir(DN)
Setelah lama direncanakan dan dinantikan, Punguan Raja Sitanggang se-Indonesia akhirnya membangun Tugu Raja Sitanggang, yang ditandai dengan acara peletakan batu pertama, Kamis (23/3/23), di Tiga Urat, Desa Parlondut, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.
Acara peletakan batu pertama pembangunan Tugu Raja Sitanggang dihadiri Ketua Umum DPP Raja Sitanggang se-Indonesia, Mangasi Sitanggang, Penasehat, Profesor Djuang Sitanggang, Tokoh Sitanggang, JP Sitanggang bersama pengurus DPP Raja Sitanggang, DPW Sumut, DPD Raja Sitanggang Bukit Tinggi, DPD Dairi, DPD Samosir dan beberapa DPD Raja Sitanggang yang ada di Provinsi Sumatera Utara serta marga Sitanggang yang ada di Kabupaten Samosir.
Peletakan batu pertama pembangunan Tugu Raja Sitanggang diawali dengan acara ibadah dibawakan oleh Pastor Walden Sitanggang dan Pastor Nelson Sitanggang di lahan seluas 1000 M2 yang terletak di Tiga Urat, Desa Parlondut, Kecamatan Pangururan yang diberikan oleh Tokoh marga Sitanggang, JP Sitanggang kepada Punguan Raja Sitanggang se-Indonesia.
Tokoh marga Sitanggang, Jan Piter Sitanggang mengungkapkan kebahagiaannya dengan terbentuknya Punguan Raja Sitanggang. "Saya bahagia dengan terbentuknya Punguan Raja Sitanggang, dari kemarin sejak terbentuknya panitia pembangunan sudah ada tanda-tanda baik terbentuk tugu ini, perasaan saya berbunga-bunga," ungkapnya.
Ketua panitia pembangunan Tugu Raja Sitanggang, Jonny Sitanggang menyampaikan rencana pembangunan bukan hanya tugu tetapi ada rumah parsaktian yang akan diisi dengan situs-situs Raja Sitanggang.
"Kalau bisa akan dibangun homestay, yang utama tugu berdiri, jika memungkinkan akan dibangun juga taman. Kita akan menyampaikan ke pembuat desain gambar sesuai dengan lokasi sekarang," ungkapnya.
Ketua Umum DPP Raja Sitanggang, St. Mangasi Sitanggang mengucapkan terimakasih kepada Tokoh Sitanggang, Jan Piter Sitanggang yang telah memberikan tanahnya untuk lokasi pembangunan Tugu Sitanggang dan juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga besar Sitanggang yang ada di Kabupaten Samosir atas segala saran, masukan dan pendapatnya sehingga peletakan batu pertama pembangunan tugu bisa terlaksana.
"Kita tidak berdebat untuk yang tidak baik, kita berbuat yang terbaik. Mari kita bertanya kepada diri kita masing-masing apa yang sudah kita perbuat untuk punguan, mari kita bergandengan tangan, mari kita bersatu, mari kita membangun, mari kita bangkit," ujarnya.
Ia mengatakan pembangunan tugu ditargetkan selesai tahun ini dengan biaya sekitar Rp 3-5 Miliar dan berharap keturunan Raja Sitanggang tetap dalam satu kesatuan untuk membangun persaudaraan dan seluruh pomparan Raja Sitanggang tetap bersatu untuk membangun kebersamaan.
Sementara itu, Penasehat punguan Raja Sitanggang, profesor Djuang Sitanggang mengungkapkan bahwa hari peletakan batu pertama pembangunan Tugu Raja Sitanggang pantas dicatat sebagai hari yang penting dan bersejarah, karena hari inilah keluarga besar marga Sitanggang baru bisa membangun tugu walaupun sudah lama direncanakan.
"Bagi Sitanggang, hari ini juga pantas dicatat sebagai hari yang penting dan bersejarah, karena hari inilah keluarga besar Sitanggang baru bisa membangun tugu oppungnya. Walaupun sudah lama direncanakan, baru hari ini bisa terwujud dan tentunya itu dialasi dengan kebersamaan mempunyai pikiran dan tujuan yang sama. Dalam arti luas tugu itu mempersatukan," sebutnya.
Di waktu yang sama, Ketua DPD Raja Sitanggang Kabupaten Samosir, Martua Sitanggang yang juga merupakan Wakil Bupati Samosir mengatakan pembangunan tugu ini merupakan aset generasi muda yang akan datang serta meminta supaya jangan ada marga Sitanggang terutama yang tinggal di Kabupaten Samosir yang mau di pecah belah karena sesuatu.
"Kita bersaudara, ini sangat penting diperhatikan, kalau sudah bendera Sitanggang, hatinya juga Sitanggang. Kita Sitanggang ini adalah pejuang, harga diri tinggi, ini merupakan ciri khas Sitanggang. Kalau sudah tegak Sitanggang ini, kita pun Sitanggang ini akan bangkit di Indonesia ini," tegasnya.(SBS).