Liverpool vs Real Madrid.(bola.com). |
London(DN)
Liverpool harus menelan pil pahit kala menghadapi Madrid di leg pertama babak perempatfinal Liga Champions 2020-2021. Dalam laga yang dimainkan di Estadio Alfredo Di Stefano tersebut, Liverpool dihancurkan Madrid dengan skor akhir 1-3.
Ketiga gol kemenangan Madrid sendiri berhasil disarangkan oleh Vinicius Junior (27’, 65’) dan Marco Asensio (36’). Sementara satu-satunya gol yang berhasil didapatkan Liverpool dalam pertandingan tersebut hadir dari kaki Mohamed Salah pada menit ke-51.
Dengan hasil tersebut, Liverpool pun wajib memetik kemenangan minimal dengan defisit dua gol kala menjamu Madrid di Anfield Stadium pada, Kamis 15 April 2021, dini hari WIB.
Banyak yang menaruh keraguan besar bahwa Liverpool mampu melakukannya. Terlebih, Liverpool sendiri memang menjalani musim 2020-2021 dengan performa yang tidak terlalu mengesankan. Bahkan di Liga Inggris 2020-2021, skuad The Reds –julukan Liverpool– masih tertahan di posisi keenam pada klasemen sementara.
Pandangan berbeda diutarakan oleh Benitez terkait peluang Liverpool membalikkan keadaan saat menghadapi Madrid di leg kedua babak perempatfinal Liga Champions 2020-2021.
Benitez pernah menangani Liverpool maupun Madrid. Namun, kariernya lebih gemilang ketika menangani The Reds termasuk saat meraih trofi Liga Champions 2005.
Gelar tersebut jadi momen yang sulit dilupakan penggemar Liverpool. Sempat tertinggal 0-3 dari AC Milan di babak pertama, Steven Gerrard dkk mampu bangkit dan menyamakan kedudukan di babak kedua.
Liverpool akhirnya keluar sebagai juara setelah berhasil memenangi drama adu penalti yang menegangkan dengan skor 3-2 di Istanbul, Turki.
Benitez percaya Liverpool masih punya kans untuk membalikkan keadaan saat menjamu Los Blancos di Anfield. Dengan catatan, Mohamed Salah dkk harus bisa bermain sabar dan tampil agresif sejak menit awal.
"Caranya adalah, jika Anda mencetak satu gol, berarti Anda kembali dalam permainan. Bahkan jika itu membutuhkan waktu sejam, biarkanlah," kata Benitez dilansir Liverpool Echo, Selasa (13/4/2021).
"Menurut saya, kuncinya adalah jangan terlalu cemas dan jangan terburu-buru. Pertahankan level konsentrasi dan tetap fokus," tambah pria asal Spanyol itu.
“Akan tetapi, Liverpool harus dalam posisi tidak kebobolan, dan mereka akan harus menjadi lebih agresif di Anfield dan bermain dengan intensitas lebih besar selama lebih dari 90 menit daripada ketika bermain di Madrid.”
“Sayangnya, mereka tidak dapat dibantu oleh penonton yang bisa menciptakan semangat untuk itu. Di dalam pengalaman saya, suporter di Anfield itu menjadi faktor yang sangat besar di malam-malam kompetisi Eropa semacam ini,” tuntas pria berusia 60 tahun tersebut.
Disisi lain, Manajer Liverpool, Juergen Klopp memberikan peringatan pada Real Madrid jelang pertandingan leg kedua perempatfinal Liga Champions.
"Apapun yang bisa kami lakukan, akan kami lakukan. Kami membutuhkan penampilan yang sempurna. Kami ingin memiliki kesempatan itu," kata Klopp, dikutip Daily Mail.
"Madrid tidak datang ke sini dan berpikir mereka sudah lolos. Ini akan sulit, tapi kami akan mencobanya, saya bisa berjanji - dan itulah satu-satunya hal yang bisa kami katakan," sambungnya.
Mengembalikan keadaan juga bukan sebuah hal yang mustahil bagi Liverpool. Sebab, mereka pernah memiliki sejarah comeback yang lebih ganas melawan Barcelona.
Liverpool sukses menghancurkan Barca 4-0 di leg kedua semifinal Liga Champions 2018-2019. Comeback itu juga membuat mereka berhasil lolos ke final dan menjadi juara.
Momen itulah yang ingin dihidupkan lagi oleh Klopp. Meskipun sulit, dia menegaskan semuanya masih bisa terjadi, Liverpool memiliki harapan untuk lolos ke babak semifinal.
Mampukah Liverpool lolos ke semifinal ditengah kondisi tertinggal 1-3, terlebih Anfield kini seolah kehilangan magisnya sejak penonton dilarang hadir ke stadion untuk mendukung langsung Liverpool?.
Anfield sejauh ini tak lagi jadi tempat sulit untuk sang tamu. Rekor keperkasaan kandang Liverpool tak lepas dari atmosfer Anfield yang dibangun oleh suporter fanatik klub. Dalam keadaan tanpa penonton akibat pandemi corona seperti sekarang, keangkeran Anfield, sejauh ini tak mampu dipertahankan.
Bahkan belakangan, sejak awal tahun 2021 ini, malah jadi ladang pembantaian untuk Liverpool. Tercatat, ada 6 kali Liverpool dibantai di kandang sendiri pada lanjutan liga Inggris.
Beruntung, kemenangan berharga melawan Aston Villa dua hari lalu di Anfield menjadi suntikan moral Salah, dkk saat menjamu Real Madrid nantinya. Untuk bisa membalikkan keadaan dan membuktikan bahwa Stadion Anfield masih angker bagi tamunya.(red).