-->

Notification

×

iklan

Iklan

IMG-20240221-170348

Plh Bupati Samosir: Membangun Desa Adat Haruslah Dari Hati

Rabu, 24 Maret 2021 | 06.32 WIB Last Updated 2021-03-24T01:34:23Z
Pembukaan bimtek Manajemen Pengelolaan Desa Adat.
Samosir(DN)
Plh. Bupati Samosir Jabiat Sagala, membuka Bimtek Manajeman Pengelolaan Desa Adat se-Kawasan Danau Toba yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Aceh (Wilayah Kerja Provinsi Aceh Sumatera Utara) di Hotel JTS Parbaba, Kecamatan Pangururan, Selasa (23/3).

Turut hadir Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh Irini Dewi Wanti, S.S, M.S.P, Kepala Museum Nasional Drs. Sri Hartini, M.Si, Kepala Desa Panglipuran, Bali (Desa Kedua terbersih di dunia).

Plh Bupati Samosir, Jabiat Sagala mengapresiasi acara tersebut sebab kawasan Danau Toba memang disokong oleh keberadaan desa-desa adat disekelilingnya, masih banyak desa-desa yang pola dan prinsipnya hidupnya cenderung bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal.

Maka dengan menjaga keberadaan desa adat maka secara langsung juga akan membantu terjaganya kelestarian budaya karena desa adat adalah pewaris, pelestari sekaligus pelaku aktif kearifan lokal.

"Membangun desa adat haruslah dari hati, menghargai apa yang sudah dijaga dan dijalankan oleh para generasi terdahulu. Sebuah desa adat harus menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan desa yang lebih spesifik dan mandiri," ungkap Jabiat Sagala.

Menurutnya, desa akan maju apabila masyarakatnya menjalankan dan melestarikan budaya leluhurnya, menjaga arsitektur bangunan adatnya, melestarikan sistem pengolahan lahan berdasarkan konsep luhur Tri Hita Karana (Bali) yaitu keseimbangan hubungan antara Tuhan, Manusia dan lingkungannya.

Sebelum bimtek dimulai, Kepala Balai Pelestarian cagar budaya propinsi Aceh Irini Dewi wanti, S. S, M.SP, menyebutkan acara ini  merupakan wilayah kerja badan Pelestarian Nilai budaya (BPNB) propinsi Aceh. Selain Aceh, lingkup wilayahnya mencakup Sumatera Utara.

"Menindaklanjuti program Parawisata super Prioritas danau Toba, ungkap Irini dewi pada Tahun  2016 pihaknya sudah membahas  pernyataan Jokowi presiden Republik Indonesia yang menyebut 10 destinasi wisata baru super prioritas atau kerap disebut 10 Bali baru," urainya.

Kemudian, Tahun 2019 Jokowi kembali mengerucutkan daerah 10 wisata Bali baru, menjadi 5 skala superioritas, termasuk Danau Toba dikawasan Sumatera Utara. Lantas, sambung Irini pihaknya melakukan terobosan dan sosialisasi, namun dampak munculnya virus Covid-19 sehingga kegiatan sempat terhenti.

"Baru peluang dan kesempatan kembali ada di tahun 2021 ini sehingga hari ini dapat dibuka ruang bimtek. Selaras dengan tersebut kami mohon dukungan," imbuhnya.(SBS).
×
Berita Terbaru Update