Perusahaan Israel kembangkan mobil listrik yang bisa dicas sampai penuh dalam lima menit.(Dok: Toyota). |
Jakarta-(DN)
Meski berdampak positif pada lingkungan, mobil listrik masih punya ganjalan terkait daya tampung tenaga dan waktu pengisian daya. Tapi semua masalah itu akan terpecahkan dengan teknologi pengecasan milik perusahaan asal Israel ini.
Kehabisan tenaga (listrik) masih jadi kekhawatiran banyak orang yang belum beralih ke mobil ramah lingkungan. Itu jelas bisa dipahami lantaran jumlah stasiun pengisian daya belum sebanyak SPBU. Situasi tersebut bahkan terjadi di Amerika Serikat dan banyak negara Eropa.
Tapi semua kekhawatiran tersebut akan hilang dalam waktu dekat. Sebuah perusahaan asal Israel bernama StoreDot mengembangkan baterai yang bisa diisi dengan sangat cepat.
Seberapa cepat? Sangat cepat. Secepat mobil konvensional mengisi BBM.
Dikutip dari Guardian, sebuah baterai mobil listrik akan bisa diisi penuh, atau setidaknya mampu digunakan untuk melakukan perjalanan 160 km, hanya dengan pengisian daya lima menit. Betul, cuma lima menit.
StoreDot sudah menguji baterai tersebut di beberapa perangkat yang lebih kecil yakni smartphone, drone, dan skuter listrik. Kini mereka telah memproduksi 1.000 baterai lebih untuk dibagikan dan diujicoba perusahaan-perusahaan teknologi dan juga pabrikan mobil.
Masih dikutip dari Guardian, Daimler, BP, Samsung, dan TDK sudah menanamkan investasinya pada StoreDot. Perusahaan tersebut saat ini sudah mengumpulkan suntikan dana sebesar USD 130 juta. Atas kemajuan penemuan dan tanaman modal yang didapat, Bloomberg mengukuhkan StoreDot sebagai 'New Energy Finance Pioneer' tahun 2020.
Untuk bisa mengisi baterai dengan sangat-sangat cepat, baterai bikinan StoreDot membutuhkan instalasi pengisian daya dengan kekuatan lebih besar. StoreDot menargetkan baterai-baterai untuk mobil listrik tersebut akan mulai didistribusikan pada 2025.
"Masalah utama untuk menggunakan mobil listrik bukan lagi soal harga, tapi perkara 'keresahan'. Anda takut mogok di jalan raya atau harus duduk selama dua jam menunggu mobil dicas. Tapi jika pengisian daya sama seperti mengisi BBM, semua 'keresahan' itu akan hilang," kata Doron Myersdorf, CEO of StoreDot.
"Mengecas baterai lithium-ion hanya lima menit dianggap sesuatu yang tak mungkin. Tapi kami sudah merilis purwarupa lab, kami merilis contoh yang akan digunakan untuk produks masal. Ini menunjukkan kemampuan dan juga kesiapan untuk dilepas secara komersial," tegas Myersdorf.
Jika baterai Li-ion yang kini banyak beredar di pasaran menggunakan grafit sebagai elektroda, StoreDot menggantinya dengan nanopartikel semikonduktor. Disebutkan nanopartikel ini dibuat menggunakan germanium.
Menariknya lagi, baterai kembangan StoreDot ini akan memiliki harga yang sama dengan baterai Li-ion yang dipakai masal saat ini. Ini, sih, namanya extreme fast-charging.(dtc).