Pandemi Covid-19 di Thailand.(AP). |
Bangkok(DN)
Pemerintah Thailand memutuskan untuk mengunci total atau lock down Kota Bangkok akibat lonjakan kasus virus corona.
Hingga Sabtu (2/1/2021) positif Covid-19 di Thailand telah mencapai lebih dari 7.300 kasus yang menyebar di 53 kota. Di Bangkok sendiri, ada lebih dari 2.600 kasus aktif.
Sekolah-sekolah di kota Bangkok juga ditutup sementara selama dua pekan. Pemerintah akan membangun lusinan pos pemeriksaan di seluruh kota.
“Kami sebenarnya tidak ingin menggunakan tindakan ekstrem seperti lockdown dan memberlakukan jam malam, tapi kami membutuhkan cara yang lebih kuat untuk mencegah lonjakan baru,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Thailand, Taweesin Visanuyothin dikutip AFP, Sabtu (2/1/2021).
Pembatasan jam malam dan lockdown nasional rencananya mulai berlaku 4 Januari sampai 1 Februari 2021.
Thailand sempat menjadi salah satu negara yang mampu menekan penyebaran Covid-19.
Pada September lalu, Thailand menjadi negara di Asia Tenggara yang tidak mencatatkan kasus baru infeksi virus corona dalam kurun waktu seratus hari.
Sejauh ini negara berpenduduk 70 juta orang tersebut memiliki beban kasus 3.427 pasien, dengan 58 kematian. Lebih dari 28 persen dari infeksi yang dilaporkan adalah kasus di luar negeri.
Thailand dinilai sebagai salah satu negara yang cukup agresif melakukan langkah pencegahan penularan virus corona. Negara ini juga dinilai beberapa pihak cukup terbuka kepada publik.
Negeri Gajah Putih itu menjadi yang pertama kali mengungkap adanya kasus corona kepada publik dunia di luar China. Pemerintah setempat mengumumkan kasus itu tepatnya pada 13 Januari 2020.
Kasus corona pertama Thailand adalah seorang turis China yang terbang ke Bangkok dari kota Wuhan. Usai penemuan ini, pada akhir Maret Thailand melarang turis dari Tiongkok untuk masuk ke sana.
Ketika beban kasus corona melonjak mendekati 1.000, pemerintah Thailand pun mengumumkan status darurat dan melarang masuk semua warga asing.
Penutupan perbatasan pun terbukti efektif melindungi Thailand dari penyebaran Covid-19. (DN/cnn).