-->

Notification

×

iklan

Iklan

IMG-20240221-170348

'MURI' KMM Bangkitkan UMKM Dari Hempasan Pandemi Covid-19

Sabtu, 07 November 2020 | 17.03 WIB Last Updated 2020-11-07T12:10:10Z
Karyawan KSP Makmur Mandiri menyalurkan pinjaman MURI kepada pelaku usaha produktif.
Oleh: Suriono Brandoi Siringoringo
Sudah setahun lamanya Indonesia berjuang menghadapi pandemi virus Covid-19, sejak kasus pertama diumumkan pada awal Maret 2020 lalu.

Hingga kini, setiap harinya masih saja banyak kasus positif Covid-19. Dikabarkan, ada puluhan ribu orang yang harus kehilangan nyawa akibat virus ini. Namun tak sedikit juga pasien yang berhasil sembuh.

Dampak pandemi Covid-19 yang bermula dari 'negeri tirai bambu' yang berkepanjangan itu, tak hanya berpengaruh kepada kesehatan. Di Indonesia sendiri, telah meluluhlantakkan berbagai sektor, utamanya ekonomi.

Dimana-mana kelesuan dunia usaha pun terjadi. Bahkan, tak sedikit yang terpaksa gulung tikar karena tidak sanggup lagi menahan hempasan pandemi Covid-19. Dan persoalan lain yang muncul adalah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran.

Negara Indonesia dibawah kepemimpinan Joko Widodo tentu tidak tinggal diam melihat hempasan ini. Meski menyembuhkan luka ekonomi akibat serangan virus corona tentu menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang berat.

Apalagi, virus mematikan itu masih belum hilang di bumi Indonesia. Bahkan, obat atau vaksinnya belum ditemukan secara pasti. Artinya, upaya penyembuhan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Pemerintah senantiasa melakukan sejumlah insentif dan bantuan untuk masyarakat ketika virus yang memiliki nama lain covid-19 itu menghantam dengan keras baik dari sisi kesehatan maupun perekonomian. 

Presiden Joko Widodo juga melibatkan berbagai sektor dan mencanangkan skema pemulihan ekonomi nasional dengan membantu usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga suntikan dana bagi BUMN.

Tak hanya itu, guna menggerakkan kelesuan pelaku usaha mikro kecil dan menengah, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM mengalokasi dana sebesar Rp 1 triliun.

Dana Rp 1 triliun yang disalurkan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk koperasi ini merupakan sebagai modal kerja agar bisa segera diberikan sehingga bisa mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Karyawan KSP Makmur Mandiri menyerahkan pinjaman MURI ke lokasi usaha anggota.
Muri KMM Jawab Tantangan Jokowi
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Makmur Mandiri atau familiar disingkat KMM, yang merupakan salah satu koperasi yang diundang pada Kamis, 23 Juli lalu ke istana, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, menjawab tantangan Presiden Joko Widodo dengan meluncurkan produk MURI.

Ketua KMM, Drs Tumbur Naibaho MM kepada wartawan menyampaikan bahwa sebelum koperasi yang ia pimpin dipanggil ke istana untuk menerima dana modal kerja sebesar Rp 50 miliar, pihaknya telah meluncurkan produk baru dalam rangka membangkitkan usaha anggota di masa pandemi Covid-19.

"Per 1 Juni 2020 lalu, kita hadir memberikan tambahan modal usaha untuk meningkatkan ekonomi para anggota. Yakni dengan meluncurkan produk baru yang dinamai Pinjaman Modal Usaha Mandiri (MURI)," kata Ketua koperasi yang berkantor pusat di Bekasi Jawa Barat itu, Senin, 2 November 2020.

Terlebih dengan tambahan dana bantuan yang disiapkan Joko Widodo ke koperasi, sangat membantu KSP Makmur Mandiri menyalurkan tambahan modal kerja para anggota, sehingga dengan situasi Covid 19 ini usaha mereka dapat bangkit kembali.

Menurutnya, Pinjaman MURI ini dirancang khusus untuk para anggota KSP Makmur Mandiri yang memiliki usaha kecil atau menengah (UKM) yang membutuhkan tambahan modal usaha.

Seperti usaha dagang sembako baik di rumah maupun di pasar. Usaha dagang berupa sayur/buah/jus/kue, usaha dagang/toko kelontong, usaha pertamini, usaha tambal ban/bengkel sepeda/bengkel sepeda motor, usaha kuliner/rumah makan/lapo/warteg, warkop/barbershop/salon, usaha dagang ATK, dan sejumlah usaha lainnya.

"Produk ini hadir sebagai wujud KSP Makmur Mandiri ikut mengambil peran dalam membantu memulihkan kondisi ekonomi maupun usaha para anggota di 145 cabang yang tersebar di 21 propinsi, yang begitu terhempas kuat dampak pandemi Covid-19," tuturnya.

Adapun persyaratan utamanya yakni sudah menjadi anggota KSP Makmur Mandiri (memiliki simpanan pokok Rp 1 juta), memiliki usaha dan bersedia menabung rutin tiap minggu di KMM dan mengisi form permohonan pinjaman.
Anggota KMM terbantu bangkitkan usaha dari hempasan Covid-19.
Dijelaskan, besaran pinjaman yang bisa diajukan anggota yakni mulai Rp 2 juta hingga 20 juta. Dengan jangka waktu pengembalian 6 sampai 24 bulan. Dan khusus anggota yang pinjaman sebelumnya sudah lunas dan angsuran lancar, boleh diberikan pinjaman yang lebih besar hingga Rp 50 juta.

Keunggulan produk ini, KSP Makmur Mandiri yang awal mematok jasa pinjaman sebesar 2% per bulan, kini hanya sebesar 1,8%. Dan angsuran boleh dicicil tiap minggu, serta karyawan koperasi ini siap untuk jemput langsung ke rumah anggota.

Ditambahkan Tumbur Naibaho, pada rapat yang rutin digelar dengan pengurus 145 cabang di 21 propinsi melalui aplikasi zoom meeting, dirinya senantiasa mengingatkan agar menggenjot penyaluran pinjaman ini. Sehingga ekonomi anggota bisa tetap bertahan dan makin berkembang.

Bangkit Dari Pandemi Covid-19
Keputusan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang mencanangkan New Normal dengan membuka transportasi umum serta pusat perbelanjaan sejak awal Juni 2020 lalu, tentu kebijakan ini membawa angin segar bagi berbagai sektor termasuk para pelaku usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM).

Dengan diberlakukannya adaptasi kehidupan baru ini, para pelaku usaha akan bisa membuka usahanya kembali. Ada harapan untuk bangkit setelah lesu, mengalami penurunan omzet yang turun drastis karena sebagian besar masyarakat beraktivitas di rumah selama pandemi Covid-19.

Kegembiraan atas pemberlakuan new normal ini turut dirasakan Sunarno Manurung, pedagang sembako di Pasar Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, Propinsi Sumatera Utara.
Produk pinjaman MURI KMM.
Namun saat dirinya bersiap memulai kembali usahanya, persoalan lain pun menghampiri. Bagaimana tidak, ia tidak lagi memiliki modal kerja karena sudah habis untuk membiayai kebutuhan rumah tangga selama beberapa bulan usahanya tutup.

Bersyukur, sebagai anggota Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri yang terdaftar di Cabang KMM Dolok Sanggul, persoalan yang dihadapi Sunarno bisa teratasi. Berkat produk MURI yang diluncurkan KMM, dirinya dan para anggota lainnya bisa mendapatkan tambahan modal kerja untuk bangkit dari Pandemi Covid-19.

"Kini saya bisa bernafas lega. Berkat MURI KMM yang memberikan tambahan modal kerja, perlahan usaha warung sembako saya mulai bangkit dari hantaman Pandemi Covid-19," ujar Sunarno Manurung, Kamis, 5 November 2020.

Manfaat tambahan modal usaha dari KMM juga dirasakan salah satu Mici Sihite, salah satu petani di Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara.

Karena membutuhkan dana untuk tambahan modal memulai menggarap lahannya untuk ditanami berbagai tanaman yakni tomat, bawang dan berbagai tanaman lainnya, ia mendatangi kantor cabang KMM di Dolok Sanggul.

"Puji Tuhan, KMM punya program MURI. Saya dapat pinjaman Rp 9 juta untuk modal usaha memulai bertanam tanaman saya," tutur Mici.

Terakhir, Ketua KMM, Drs Tumbur Naibaho MM FSAI mengaku bahwa dari sekian banyak testimoni anggota koperasinya yang memanfaatkan produk MURI, merasa sangat terbantu di masa sulit saat ini. "Semua biaya yang mereka butuhkan untuk membangkitkan kembali usahanya, bisa teratasi dengan memanfaatkan produk MURI," pungkasnya.(Pejuang Online).
×
Berita Terbaru Update