DPRD Samosir saat mengunjungi kelompok sanggar tenun di Taput. |
Samosir(DN)
Dalam rangka pengembangan dan pengelolaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang Kerajinan tenun ulos, Pimpinan DPRD Samosir bersama Komisi II melakukan konsultasi dan koordinasi ke Desa Hutanagodang Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara, Sabtu,11/07/2020.
Kunjungan yang dipimpin langsung Ketua DPRD Samosir, Saut Martua Tamba ST ini, turut mengajak perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Samosir.
Rombongan tersebut diterima oleh Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Taput, Marco Panggabean didampingi Kepala Desa Hutanagodang, Ketua Sanggar Tenun Harungguan Gokma Siregar.
Pada kesempatan itu, Ketua DPRD Samosir, Saut Martua Tamba menyampaikan terimakasih atas sambutan serta menjelaskan maksud dan tujuan dilaksanakannya kunjungan ke Sanggar Tenun ini.
DPRD Samosir melihat langsung proses pembuatan ulos. |
"Nantinya masukan dan ilmu yang didapat dari kelompok tenun ini akan jadi bahan dalam membuat kebijakan untuk pengembangan UMKM khususnya bidang Tenun ulos di Kabupaten Samosir," ungkapnya.
Ditambahkan Ketua Komisi II DPRD Samosir, Pardon Lumban Raja mengapresiasi sinergi antara pemerintah dan kelompok dalam mengembangkan UMKM ini.
"Harapan kami nantinya melalui Dinas terkait di Samosir akan dapat mempraktekkan apa yang kita lihat di Sanggar Tenun Harungguan ini dan tentunya berkunjung kesini dengan membawa kelompok tenun dari Samosir," ujar Pardon.
Ketua Sanggar Tenun Harungguan Gokma Siregar menyampaikan ulos yang mereka tenun terdiri dari berbagai jenis. Diantara ulos Harungguan, ulos Sibolang, ulos Bintang maratur, dan berbagai jenis lainnya.
"Akan tetapi yang menjadi andalan untuk diproduksi yakni ulos Harungguan. Kita menenum ulos Harungguan karena harganya mahal dan diterima di mancanegara," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperindag Kabupaten. Taput, Marco Panggabean menuturkan, pengelolaan tenun ulos ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan dan menjaga warisan budaya leluhur.
"Dan tentunya mengangkat nilai dan nama ulos ini menjadi lebih berharga dan dikenal dunia," pungkasnya.(SBS).