-->

Notification

×

iklan

Iklan

IMG-20240221-170348

Berkat Teknologi LIPI, Tahun 2019 Benih Ikan Technopark Samosir Capai 2,2 Juta

Selasa, 28 Juli 2020 | 20.02 WIB Last Updated 2020-07-28T14:57:22Z
Bupati Samosir, Rapidin Simbolon beberapa waktu lalu meninjau pembibitan ikan di BBI Harian.
Samosir(DN)
Berkat penggunaan teknologi kubah (dome) yang dikembangkan Pusat Penelitian Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), produksi benih ikan di BBI yang menjadi bagian Technopark Samosir naik 5.722 persen dari 2016 hingga 2019.

Hal ini disampaikan Bupati Samosir, Rapidin Simbolon dalam zoom meeting webinar Strategi Pengelolaan Technopark Samosir untuk Peningkatan Ekonomi Lokal di Masa Pandemi yang diadakan LIPI, Selasa, 28 Juli 2020.

Ditambahkan Bupati, jika tahun 2015 mulai kerjasama intens dengan LIPI untuk membangun Technopark Samosir, dulunya hanya mampu memproduksi sekitar 38.000 benih saja per tahun di 2016.

Namun di tahun-tahun berikutnya, peningkatan signifikan terjadi. Tercatat terjadi di 2019 sampai dengan 2,2 juta benih ikan nila, lele dan ikan batak yang sempat hampir punah, untuk didistribusikan ke petani budi daya ikan di Kabupaten Samosir.

Dari catatan BBI Samosir, sebelum ada campur tangan Pusat Penelitian Limnologi LIPI, di 2012 produksi mencapai 77.147 benih ikan, di 2013 mencapai 127.838 benih ikan, di 2014 mencapai 35.640 benih ikan, di 2015 mencapai 90.376 benih ikan, dan di 2016 mencapai 38.445 benih ikan per tahun.

Peningkatan produksi benih ikan, kata Rapidin, mulai terjadi di 2017 setelah teknologi kubah yang bekerja layaknya efek rumah kaca diterapkan disana. Pada tahun itu, BBI Samosir mampu memproduksi 800.249 benih ikan dalam setahun.

"Dan di 2018 angkanya kembali meningkat menjadi 1,2 juta benih ikan, dan di 2019 produksi meningkat signifikan menjadi 2,2 juta benih ikan dalam setahun," terang Rapidin Simbolon.

Diakui, fungsi BBI Samosir menjadi jauh lebih maksimal setelah keterlibatan LIPI. Tingkat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Januari sampai dengan Desember 2019 sudah mencapai Rp170.030.000 dari target Rp150.000.000.

"Ini suatu bentuk kerja sama yang berhasil, dengan bersinergi. Ternyata penerapan teknologi LIPI dengan membangun dome benar-benar dapat berdampak ke petani. Dan ini yang jadi kebanggaan kami sekarang, banyak universitas membuat penelitian di BBI Kabupaten Samosir," ungkap Bupati Samosir.

Masih dari webinar, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan Pemerintah Kabupaten Samosir sudah bermitra dengan LIPI sejak lama, sehingga banyak hal yang sudah dilakukan bersama.

Secara nasional, lembaga riset itu mempunyai program untuk mendorong kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) menaikkan daya saing daerah.

"Peningkatan kemampuan iptek tentu ada berbagai hal, sebagai contoh dilakukan Pusat Penelitian Limnologi LIPI yang melakukan kerja sama berbagai hal seperti pengelolaan di Danau Toba, peningkatan kapasitas Balai Benih Ikan sehingga memunculkan tambak-tambak baru di darat," ujarnya.

Yang menjadi pekerjaan rumah bagi LIPI dan pemerintah daerah, menurut Handoko, bagaimana iptek dapat digunakan untuk membangun berbasis data dan sains, sehingga pembangunan yang dilaksanakan bisa dijamin keberlanjutan untuk lingkungan dan penerimaannya di masyarakat.(Red/Ant).
×
Berita Terbaru Update