Nikson Nababan didampingi istri, Satika Simamora menyampaikan salam bahagia bagi umat Buddha Sumut. |
Medan(DN)
Seluruh umat Buddha di dunia, khususnya Sumatera Utara memperingati Hari Raya Waisak ke 2568 BE/2024. Trisuci Waisak bagi penganutnya telah menjadi inspirasi dan teladan bagi kehidupan.
Pada momen kebahagiaan ini, Dr Drs Nikson Nababan MSi turut menyampaikan salam bahagia bagi umat Buddha Sumatera Utara, yang tengah memperingati Waisak tahun ini.
"Trisuci Waisak telah mengajarkan kita, arti penting sebuah pengorbanan Guru Agung (Siddharta Gautama) dalam mengajarkan kedamaian bagi umatnya," ucapnya, dalam keterangan resmi, Kamis (23/5/2024).
Mantan Bupati Tapanuli Utara dua periode ini, mengajak seluruh Umat Buddha Sumatera Utara untuk meneladani Trisuci Waisak. "Tiga peristiwa penting dalam perjalanan Guru Agung, harus jadi teladan bagi kita. Mari kita menjaga kedamaian dan kasih sayang antar sesama umat," imbuhnya.
Nikson menyebut, bagaimana Guru Agung Siddharta Gautama mempu meninggalkan nafsu dunia. "Dalam naluri kita, bisa dibilang nafsu keserakahan dalam mencari harta, hingga ada yang menghalalkan segala cara. Korupsi, dan nafsu jabatan," tegasnya.
Menyinggung keinginan dirinya maju dalam kontestasi politik Pemilihan Gubernur Sumut, Nikson pun membeberkan kesediaannya maju sebagai Bakal Calon Gubernur.
"Dorongan ulama dan Tokoh Masyarakat-lah yang lebih memotivasi saya untuk maju (Pilgubsu 2024). Dan saya juga meminta restu kepada orang tua dan keluarga. Jadi keinginan ini jauh dari syahwat politik semata," ungkapnya.
"Begitu juga seharusnya kita dalam berpolitik, tidak boleh ambisius apalagi menghalalkan segala cara. Mari bersama-sama kita menjaga kesucian Waisak, sebagai teladan bagi kehidupan kita."
Nikson juga mengungkap, bagaimana dirinya beserta jajarannya bersusah payah membangun Tapanuli Utara, membebaskan desa-desa terisolir tanpa listrik, menggratiskan sekolah bagi anak-anak, membuka akses jalan desa yang dikelilingi hutan. "Kenaikan jabatan tanpa uang, pengangkatan PPPK gratis, semua gratis. Tidak sepeser pun saya terima uang dari pengangkatan jabatan," tuturnya.
"Kalau kita sudah menerima uang dari setiap pengangkatan jabatan, sudah pasti ke bawah juga akan sama. Bagaimana kita bisa mengakkan kebijakan, kalau kita terima uang, maka semua omong kosong. Nikson Nababan tidak dilahirkan dari kapitalis!"
"Saya ingin lahir dari rakyat, saya tahu rasanya hidup susah. Maka kesusahan masyarakat harus kita obati, Sumatera Utara harus lebih baik lagi," kata Nikson.
Nikson pun mempersiapkan diri, dengan fokus pembangunan ke depan lewat rencana program kerjanya antara lain di bidang pertanian, kelautan, pendidikan, kesehatan serta pariwisata. "Akhirnya, saya mohon doa dari kita semua, agar cita-cita pembangunan Sumatera Utara bisa terwujud. Saya siap mengabdikan diri saya, bagi Sumatera Utara," tutupnya.(*)