-->

Notification

×

iklan

Iklan

IMG-20240221-170348

Sejumlah Masyarakat Dukung Tim Gabungan Tuntaskan Persoalan Simpang Gotting

Jumat, 15 Juli 2022 | 11.25 WIB Last Updated 2022-07-18T04:28:36Z
Tim gabungan turun ke lokasi pelebaran Jalan Simpang Gonting.(ist).
Samosir(DN)
Permasalahan pelebaran Simpang Gotting Desa Turpuk Limbong Kecamatan Harian Kabupaten Samosir masih terus menyita perhatian publik.

Terbaru, tim gabungan Gakkum, Polda Sumut, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara terjun ke lokasi pelebaran jalan Gonting, Kamis (14/7/2022).

Sebelum tim tiba di lokasi, beberapa orang masyarakat Desa Turpuk Limbong Kecamatan Harian Kabupaten Samosir sudah menunggu di lokasi, termasuk Komunitas Perantau Asal Samosir (KomPas).

Ketua DPC KomPas, Rokiman Parhusip di lokasi berorasi, "Jangan rusak Samosir, kami masyarakat Samosir, khususnya saudara/i ku yang berdomisili di Kecamatan Harian, jangan mau terpecah belah, keselamatan lingkungan harus kita jaga. Tidak ada bumi lain selain yang ada ini," kata Rokiman dengan nada nyaring.

Selanjutnya Rokiman menyampaikan, sebagai masyarakat Samosir, saya dan kawan-kawan ini semua pada prinsipnya mendukung pembangunan, tapi aspek keselamatan lingkungan harus kita jaga bersama. Jangan kita mau diprovokasi oleh kapitalis.

"Sebagaimana kita ketahui bersama, bupati kita ini baik orangnya, tapi ada cukong pilkada sehingga dengan modus sirtuisasi dengan pelebaran Jalan Gonting ini dimanfaatkan untuk perkerasan jalan dekat hotel milik cukong pilkada tersebut," tandas Rokiman menerangkan.

Rokiman juga bertanya kepada para operator dan pihak yang bekerja di pelebaran jalan Simpang Gonting tersebut. "Atas perintah siapa saudara-saudaraku bekerja di pelataran jalan ini?," tanyanya. Namun tak seorangpun operator alat berat, sopir dump truk milik Pemkab Samosir yang mau datang menjawab Rokiman.
Aksi damai sejumlah masyarakat.(ist).
Sementara itu, salah seorang warga Desa Turpuk Limbong, Mangasi Sihotang (75) yang ikut memprotes adanya kegiatan pelebaran jalan Simpang Gonting dimaksud mengatakan, saya lahir dan besar di kampung ini, pada tahun 1959 pernah terjadi bencana di desa kami ini. "Makanya saya keberatan dilakukan pelebaran jalan ini tanpa perencanaan," ungkap Mangasi.

Senada dengan Mangasi, Harisman Simbolon mengatakan, pihaknya mendukung sepenuhnya pembangunan di Kabupaten Samosir, jika Pemkab Samosir tidak disusupi oleh cukong Pilkada. "Saya tahu persis bupati kita ini baik, dan masih muda, tapi ada cukong pilkada yang menumpang kepentingannya," kata Hardiman lantang.

Pihaknya juga meminta agar pelebaran jalan Gonting ini jangan mengatasnamakan masyarakat. Jangan karena keinginan pihak tertentu dilakukan pelebaran Jalan Gonting ini. Tak hanya itu, ia juga meminta agar mematuhi aturan yang berlaku.

"Jika tujuan pelebaran jalan Gonting ini untuk kemajuan pembangunan di Kabupaten Samosir, pasti kita dukung, tapi saya punya dan memiliki bukti bahwa sirtu dari pelebaran jalan Simpang Gonting ini digunakan untuk jalan sekitaran Hotel Vantas, yang notabene adalah hotel milik keluarga bupati," ungkap Harisma.

Dirinya juga mempertanyakan tidak adanya tindakan APH terhadap proyek yang masih terus berlangsung itu. Padahal, ujarnya lagi, kasus pelebaran jalan Simpang Gonting ini sudah selesai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi B DPRD Sumut.

"Hasil rekomendasi DPRD Sumut menjelaskan, kalau masalah administrasi itu ranah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan kalau masalah pelanggaran hukum sudah ditangani Kepolisian Daerah Sumatera Utara, sehingga tak ada alasan melanjutkan kegiatan pelebaran jalan Simpang Gonting ini," tandasnya.(ril).
×
Berita Terbaru Update