-->

Notification

×

iklan

Iklan

IMG-20240221-170348

Gempa Lagi dari Bawah Danau Toba, Terjadi di Perairan Onan Runggu

Selasa, 06 April 2021 | 13.09 WIB Last Updated 2021-04-06T09:31:37Z
Gempa magnitudo 3.1 di perairan Danau Toba, Onan Runggu, Kabupaten Samosir, Selasa (6/4/2021).(Foto: BMKG)
Samosir(DN)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG kembali mencatat gempa terkini terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara tepatnya di perairan Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir. Terjadi pada Selasa, 6 April 2021 pukul 11.13 Wib dengan kekuatan Magnitudo 3,1.

Gempa terekam alat seismograf BMKG bersumber dari perairan Danau Toba. Episenter gempa terletak pada koordinat 2.44 LU dan 98.99 BT dengan kedalaman sumber gempa itu terukur sejauh 10 kilometer.

Tak ada keterangan dari BMKG mengenai intensitas guncangan gempa itu selain memastikan tak terjadi tsunami.

Berdasarkan catatan Durasi News, ini bukan kali pertama gempa terjadi dari bawah danau kaldera terbesar di dunia itu. Sejak Januari-April telah terjadi puluhan kali gempa bumi. Sekalipun mayoritas guncangannya tidak dirasakan masyarakat di permukaan.

Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1 Medan mencatat dalam tiga bulan terakhir terjadi 39 kejadian gempa bumi di daerah Kabupaten Samosir.

“Kejadian gempa bumi di Kabupaten Samosir memiliki variasi magnitudo bervariasi antara 1.6 hingga 3.9,” sebut Sri Wahyuni, Sub Koordinator Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah 1 Medan, Senin (5/4/2021) kepada wartawan.

Ia menambahkan, distribusi gempa bumi yang terjadi sangat banyak, tetapi belum ada gempa bumi utamanya (mainshock) dengan magnitudo yang signifikan.

Dijelaskan, gempa bumi yang terjadi umumnya dibagi menjadi dua tipe, yaitu gempa bumi dengan kedalaman menengah yang diakibatkan subduksi. Dan gempa bumi dengan kedalaman dangkal yang berasosiasi dengan sesar lokal yang disebabkan intrusi fluida ke zona seismogenik aktifitas sesar lokal.

Kejadian gempa bumi Samosir periode Januari hingga awal April 2021 masih memerlukan kajian lebih lanjut karena sebaran distribusi gempa bumi terbanyak di daerah Kabupaten Samosir terjadi di daerah Kecamatan Palipi, Nainggolan, dan Onan Runggu.

“Selain itu, diperlukan survei lanjutan untuk mengetahui detail kondisi tektonik di Kabupaten Samosir,” ujarnya.

Terkait seringnya terjadi getaran di Samosir, BBMKG Wilayah I mengimbau masyarakat tidak perlu panik berlebihan dengan adanya kejadian tersebut. “Untuk mendapatkan informasi yang benar, masyarakat dipersilakan untuk menghubungi BMKG Medan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir, Mahler Tamba yang dikonfirmasi wartawan, enggan berkomentar terkait antisipasi yang akan dilakukan menyikapi gempa bumi yang telah puluhan kali terjadi di Samosir.(red).
×
Berita Terbaru Update