Pipa bocor di depan Kantor Camat Palipi akibat proyek pelebaran jalan. |
Samosir(DN)
Pelebaran jalan raya di Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir tepatnya di sekitar Kantor Camat Palipi, yang dilakukan PT Daka meninggalkan persoalan. Pasalnya, pelebaran jalan tersebut merusak pipa penyaluran air bersih ke rumah-rumah warga yang ditanam di pinggir jalan.
Kondisi ini pun dikeluhkan warga, lantaran kerusakan pipa tersebut tak kunjung diperbaiki. Akibatnya, telah dua bulan warga tidak mendapatkan air minum karena bocornya pipa itu.
"Sudah 2 bulan lebih, kami tidak mendapatkan air minum padahal sekarang musim kemarau," sebut seorang warga, Nai Marsitta boru Sinaga kepada wartawan, Senin (1/2/2021), di Mogang Kecamatan Palipi.
Ia mengatakan, pihak pengelola air minum terpaksa menghentikan aliran air ke lingkungan mereka karena pipa rusak, tepatnya di depan Kantor Camat Palipi. "Kami berharap agar pipa air secepatnya diperbaiki, kasihan kami warga di sini," harapnya.
Sementara Ketua Pengelola Air Minum Mual Natio Desa Pallombuan, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir, Erwin Sinaga sebagai pihak yang menyalurkan air minum kepada warga mengatakan, sudah 2 bulan lebih pipa air untuk delapan puluhan Kepala Keluarga (KK) rusak.
"Sudah 2 bulan lebih rusak, akibat galian yang dilakukan PT Daka pada 2020 lalu," ujarnya.
Dia menjelaskan, sudah melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan, tapi sampai saat ini belum diperbaiki. "Bahkan kita telah menyampaikan agar mengganti pipanya yang rusak, kita siap mengerjakan," imbuhnya.
Erwin didampingi Kepala Desa Pallombuan, Rinson Sinaga memaparkan, pada saat melakukan penggalian preservasi pelebaran jalan, mereka telah mengingatkan pihak kontraktor supaya berhati-hati karena ada pipa air.
"Tapi saat melakukan pengorekan dan pengecoran pada 9 Desember 2020 lalu, pihak kontraktor tidak berkoordinasi," jelas mereka.
Para warga dan pengelola air minum merasa kecewa dengan pihak PT Daka, yang tidak memerhatikan kebutuhan masyarakat, karena sampai hari ini belum ada respon untuk memperbaiki pipa yang rusak dan bocor itu.
Erwin Sinaga mengaku mengalami kerugian puluhan juta atas kerusakan pipa air tersebut, karena pihaknya sudah dua bulan tidak dapat melakukan tagihan pembayaran kepada pelanggan sekitar 80 KK.
Pihak Humas PT Daka yang ditemui di basecamp AMP PT Daka di area Binanga (sungai) Guluan Simbolon, Kecamatan Palipi, tidak berada di tempat. Sampai berita ini dirilis, belum ada penjelasan dari pihak perusahaan itu, kapan pipa yang rusak akan diperbaiki.(RED).