-->

Notification

×

iklan

Iklan

IMG-20240221-170348

Covid-19 Melonjak, DPRD Samosir Sesalkan Penanganan Gugus Tugas Lemah

Jumat, 05 Februari 2021 | 10.34 WIB Last Updated 2021-02-05T05:36:30Z
Diskusi santai anggota DPRD Samosir, Polres dan wartawan.
Samosir(DN)
Sejak awal tahun 2021 terjadi peningkatan drastis kasus Covid-19 di Kabupaten Samosir. Hingga Kamis, 4 Februari 2021, data Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir menunjukkan lonjakan kasus Covid-19 yang cukup tinggi total keseluruhan telah mencapai 143 kasus.

Dengan rincian sebagai berikut: (1) Suspek: Nihil, (2) Probable: 1 orang, (3) Konfirmasi Positif Aktif: 47 orang, (4) Sembuh: 90 orang, dan (5) Meninggal Dunia: 6 orang dan secara kumulatif di Kabupaten Samosir menjadi 143 kasus.

Seiring terus bertambahnya jumlah kasus positif Covid-19, sejumlah pihak utamanya DPRD Samosir mengaku menyesalkan sikap Pemerintah Kabupaten Samosir yang terkesan biasa saja dan tidak maksimalnya kinerja gugus tugas dalam menangani pandemi Covid-19.

"Kami menilai kinerja pemerintah dalam penanganan Covid-19 tidak efektif. Padahal angka pasien terkonfirmasi semakin hari terus bertambah. Bahkan sudah ada enam orang meninggal dunia karena terpapar corona," kata Anggota DPRD Samosir, Saurtua Silalahi ST, Rabu, 3/2 saat berdiskusi dengan Kabag Ops Polres Samosir dan wartawan.

Ketua Komisi I DPRD Samosir yang membidangi kesehatan itu, merasa heran mengapa akhir-akhir ini upaya pencegahan oleh Pemkab Samosir terkesan lemah. Bagaimana tidak, pos pintu masuk ke Kabupaten Samosir juga di desa-desa yang sebelumnya dijaga ketat dan dilakukan penyemprotan disinfektan dimana-mana, namun kini tak terlihat lagi.

"Pasien Covid-19 terus meningkat malah tidak ada aktifitas. Petugas pos dibubarkan dan ketersediaan APD berkurang. Bahkan ruang isolasi terbatas sehingga kebanyakan warga yang terkonfirmasi terpaksa isolasi di rumah," sebut politisi Gerindra itu.

Menyusul lonjakan kasus positif virus corona yang signifikan, dalam waktu dekat, DPRD Samosir akan menjadwalkan jajaran gugus tugas penanganan Covid-19. Hal ini guna mempertanyakan upaya penanganan. “Kami prihatin dengan meledaknya kasus Covid-19 di Samosir belakangan ini. Kita ingin tahu keadaan sebenarnya," tambahnya.

Senada, Anggota Komisi I DPRD Samosir, Renaldi Naibaho meminta pemerintah agar lebih proaktif dan mengambil kebijakan cepat untuk mengatasi melonjaknya pasien Covid-19 sehingga tidak makin meluas.

Menurut Ketua Fraksi PDIP itu, gugus di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa agar semakin ditingkatkan kinerjanya dan diharapkan tetap melakukan sosialisasi protokol kesehatan dilokasi strategis.

"Giat patroli di permukiman warga melalui gugus desa yang disinyalir banyak terjadi pelanggaran protokol kesehatan, harus ditingkatkan," ujar Renaldi Naibaho, Jumat, 5 Februari 2021.

DPRD juga mendesak agar penyelenggaraan hajatan harus memperoleh izin dari pihak berwenang dan diawasi pelaksanaannya. Termasuk pembatasan tamu untuk menghindari kerumunan.

"Disamping pengawasan dari gugus tugas yang memang perlu ditingkatkan, masyarakat juga harus disiplinkan untuk menerapkan prokes Covid-19. "Karena virus ini tidak kelihatan, ayolah bareng-bareng menangani virus corona," pungkasnya.

Terpisah, Mahler Tamba yang merupakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang juga Sekretaris Satuan Tugas Covid-19 di Samosir mengakui pemeriksaan kesehatan di pintu masuk ke Samosir tidak lagi dilakukan.

Terkait aturan jam pesta memang sudah diatur dalam Surat Edaran Bupati namun Mahler Tamba mengakui bahwa penegakan disiplin belum maksimal.(SBS).
×
Berita Terbaru Update