Karyawan KMM cabang Samosir 2 menyalurkan pinjaman MURI kepada anggota. |
Samosir(DN)
Mengawali lembaran tahun 2021 ditengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda, 10 kantor cabang Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri (KMM) yang berada dibawah naungan Wilayah Sumut II terus berpacu menggenjot kinerjanya.
“Kami bersama 10 kantor cabang KMM yang semuanya berada di Kabupaten Samosir, berupaya untuk terus menjaga pertumbuhan usaha di tengah tantangan yang tidak ringan akibat dampak Covid-19,” ujar Koordinator Wilayah (Korwil) KMM Sumut II, Sondang Sinurat, Kamis, 4/2.
Selain berupaya meningkatkan kinerja dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk bergabung menjadi anggota KMM, para manajemen di Wilayah Sumut II juga mengoptimalkan penyaluran pinjaman modal usaha mandiri (MURI) agar semakin memberikan kontribusi signifikan bagi pemulihan ekonomi anggota.
"Dalam penyaluran pinjaman MURI, kami tetap fokus untuk kelompok mikro kecil. Ini disertai dengan jangka waktu angsuran yang pendek rata-rata dibawah 24 bulan. “Kami tetap fokus membiayai usaha anggota di usaha mikro kecil dengan suku bunga yang kompetitif. Dimana dalam rangka menyambut HUT ke-12 KMM, suku bunga hanya dipatok 1,2% turun dari sebelumnya 1,8% perbulan,” ungkap Sondang.
Korwil Sumut II yang juga merangkap sebagai Manajer KMM Samosir 1 ini menambahkan, sepanjang bulan Januari 2021, kinerja 10 cabang yang ia bawahi mencatatkan telah membantu 87 anggota KMM dalam pemulihan usaha mereka melalui pinjaman MURI.
"Secara jumlah anggota, di bulan Januari KMM Samosir 3 berada diurutan pertama dengan menyalurkan pinjaman MURI kepada 12 anggota. Dan Samosir 5 tercatat sebagai kantor cabang terbesar dalam menyalurkan dana MURI sebesar Rp176.500.000," jelas manajer cabang yang menduduki urutan 21 SHU terbesar dari seluruh cabang KMM se-Indonesia itu.
Dijelaskan, pinjaman MURI yang tersalur pada bulan Januari di Wilayah KMM Sumut II sebesar 649 juta Rupiah. Yakni di Samosir 1 disalurkan kepada 11 anggota sebesar Rp92.500.000, Samosir 2 menyalurkan pinjaman MURI sebesar Rp 74.500.000 kepada 11 anggota.
Untuk Samosir 3, sebanyak 64 juta Rupiah kepada 12 anggota, Samosir 4 menyalurkan Rp27.500.000 kepada 6 anggota, Samosir 5 menyalurkan kepada 11 anggota sebesar Rp176.500.000, Samosir 6 kepada 8 anggota sebesar Rp27.500.000.
Sedangkan Samosir 7 menyalurkan pinjaman MURI sebesar 49 juta Rupiah kepada 8 anggota, Samosir 8 sebanyak 75 juta kepada 7 anggota, Samosir 9, Rp57.500.000 kepada 11 anggota. Dan terakhir, cabang KMM Samosir 10 yang baru awal tahun ini diresmikan, masih hanya menyalurkan 5 juta pinjaman MURI kepada 2 anggota.
Menurut Sondang Sinurat, guna memaksimalkan kinerja, Korwil Sumut II senantiasa melakukan pendekatan intensif dengan anggota untuk memetakan kebutuhan anggota dan memasarkan produk secara lebih kreatif. Juga melakukan kunjungan ke kantor cabang di wilayahnya minimal satu kali perbulan.
"Hal ini diharapkan dapat membangun kekompakan dan menyamakan visi di tim untuk mencapai target dan mendongkrak produktivitas," pungkasnya.
"Pencapaian di bulan Januari ini, masih jauh dari target kinerja tahunan yang dipatok untuk setiap cabang, namun kami, khususnya para manajer cabang di Wilayah Sumut II akan berusaha maksimal mencapai target," tambah Manajer KMM Samosir 2, Juni Bangkit Hutasoit.
KMM Koperasi Terpercaya di Indonesia
Selama ini KMM merupakan salah satu koperasi terpercaya di Indonesia. Ini dibuktikan dengan menerima dana bergulir dari LPDB-KUMKM sebesar Rp 150 Miliar pada tahun 2020 lalu. Dan tahun 2021 ini akan dicairkan Rp 50 Miliar.
Seremoni penyerahan dana bergulir tersebut dilakukan tahun lalu di Istana Negara dan disaksikan oleh Presiden RI, Joko Widodo. Dana bergulir sebesar Rp150 miliar itu, telah digunakan KMM untuk membantu usaha anggota yang terdampak Covid-19.
Melalui penyaluran pembiayaan itu diyakini usaha anggota akan cepat pulih dan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. "Dana dari LPDB KUMKM ini digunakan khusus untuk membantu modal kerja para anggota. Harapannya, di tengah situasi pandemi Covid 19 ini, usaha anggota dapat cepat bangkit kembali," ujar Ketua KMM Drs Tumbur Naibaho MM AAAIJ FSAI.
Penyaluran kredit yang dilakukan KMM disertai dengan prinsip kehati-hatian sebagai bagian dari mitigasi risiko kredit. Sampai saat ini angka pinjaman bermasalah (non performing loan/NPL) KMM berada di bawah 1,5%. Ini sebagai bukti risiko pinjaman terkelola dengan baik.(SBS).