SPBU Pangururan. |
Samosir(DN)
Pasca mengambil alih pengelolaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) nomor 14-2233-28 yang beralamat di Jalan FL. Tobing Pangururan Kabupaten Samosir, hingga kini manajemen baru yakni anak perusahaan KSP Makmur Mandiri, PT Karunia Putri Sejati Makmur Mandiri belum memiliki database terkini tangki pendam milik KMM tersebut.
Guna memenuhi backup database tangki pendam serta demi keperluan pelaporan secara berkala ke Sales Region Pertamina, PT Karunia Putri Sejati Makmur Mandiri melalui Disnaker Koperindag Kabupaten Samosir, mengundang UPTD Metrologi Legal Pemko Pematangsiantar ke Kabupaten Samosir.
Manajer PT Karunia Putri Sejati Makmur Mandiri, Bintang Hasudungan Sinaga mengatakan bahwa selama 4 hari (15-18 Februari) pihak UPTD Metrologi Legal Pemko Pematangsiantar akan melakukan kalibrasi/tera ulang tangki pendam SPBU Pangururan.
Tim UPTD Metrologi Legal Pemko Pematangsiantar yang turun esok hari, dipimpin langsung Plt UPTD Metrologi Legal, Parasian Silalahi bersama dua penera yakni Ade Zulfikar dan Jhon Siringoringo.
Menurut Bintang, secara bergantian selama empat hari, keempat tangki pendam milik SPBU Pangururan akan dikalibrasi. Dimana pada Senin 15 Februari hingga Selasa 16 Februari akan dilakukan tera ulang tangki pendam Pertalite dan Bio Solar.
"Saat Pertalite dan Bio Solar kosong selama dua hari, kita tetap beroperasi melayani konsumen dengan BBM Pertamax dan Dexlite," ujar Manajer PT Karunia Putri Sejati Makmur Mandiri, Bintang Sinaga, Minggu,14/2.
Sebaliknya, saat tim Metrologi Legal mengkalibrasi tangki pendam Pertamax dan Dexlite pada Rabu dan Kamis, SPBU milik KMM itu tetap melayani konsumen dengan BBM Pertalite dan Bio Solar.
"Pada Jumat, 19 Februari, pengisian BBM di SPBU Pangururan baik Pertalite, Pertamax, Bio Solar maupun Dexlite, sudah tersedia kembali," tambahnya.
Dirinya berharap melalui tera ulang yang dilakukan Unit Metrologi Legal ini, dapat memastikan tangki pendam SPBU Pangururan memiliki data table volume yang valid.
Ketua KSP Makmur Mandiri, Drs Tumbur Naibaho MM AAAIJ FSAI menambahkan, pihaknya meminta ke meterologi untuk di tera ulang, karena sudah lama tangki pendam SPBU Pangururan belum ditera ulang. Sehingga bermohon kepada unit metrologi legal untuk melakukan tera ulang tangki pendam supaya ukurannya selalu tepat.
"Dulu waktu pasang tangki bawah tanah sudah ditera. Tapi setiap 10 tahun harusnya ditera ulang lagi. Karena dalamnya tangki bisa saja ada perubahan akibat panas bawah tanah, dll. Sehingga dengan dilakukannya tera ulang ini, nantinya ketika kita ukur stok BBM di tangki pendam, hasilnya bisa lebih akurat," tutur Tumbur Naibaho.
Sementara itu, Kadisnaker Koperindag melalui Kabid Perindustrian dan Perdagangan, Charlie Silalahi membenarkan. Hal ini sesuai dengan surat permintaan SPBU Pangururan untuk dilakukan kalibrasi tangki pendam sebanyak 4 unit yaitu tangki Pertalite, Pertamax, Bio Solar dan Dexlite.
Dikatakan Charlie, karena Kabupaten Samosir belum memiliki Unit Metrologi Legal, menyikapi permintaan manajemen SPBU Pangururan itu, pada 8 Februari 2021 lalu, Kadisnaker Koperindag Kabupaten Samosir berkirim surat ke Pemko Pematangsiantar untuk melakukan pelayanan kalibrasi tangki pendam SPBU Pangururan.
"Sesuai surat perintah tugas Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Pemko Pematangsiantar, mulai besok selama empat hari, UPTD Metrologi Legal milik daerah tersebut akan melakukan pelayanan kalibrasi tangki pendam SPBU Pangururan," tutur Charlie.
Menurutnya, tera/tera ulang (kalibrasi) untuk tangki pendam sebenarnya tidak wajib tapi karena ada permintaan pengelola SPBU yang sudah berganti kepemilikan, untuk mengetahui kondisi tangki pendam maka Dinas Nakerkoperindag bersama Tim Metrologi berkewajiban melayani permintaan pihak SPBU dalam mengkalibrasi tangki pendam.
Untuk memperlancar kegiatan tersebut, maka tangki harus dikosongkan, sehingga kemungkinan besar pelayanan pengisian BBM untuk beberapa jenis BBM sedikit terganggu.
"Namun karena SPBU ini adalah satu-satunya yang beroperasi di Kabupaten Samosir, kami akan coba besok berdiskusi guna merekayasa agar tidak tutup total sehingga pelayanan pengisian BBM kepada masyarakat tidak terganggu selama kalibrasi tangki pendam," pungkasnya.(SBS).