Berphoto bersama seusai seminar kerasulan awam. |
Samosir(DN)
Sekretaris FKK Samosir, Darwin Rumapea mengatakan bahwa seseorang yang selalu mengusahakan kebaikan pada kepentingan publik pasti mendapat dukungan semua pihak.
Dia mencontohkan, Kabupaten Samosir yang banyak mengalami perubahan dan perkembangan lima tahun terakhir ini adalah buah kerja keras, buah sinergi kepemimpinan Bupati/Wakil Bupati Samosir dengan berbagai pihak baik itu pemerintah Pusat maupun swasta.
Hal ini ia sampaikan menanggapi pemaparan Pastor Ambrosius Nainggolan OFMCap, Vikep Pangururan pada Seminar Kerawam Kabupaten Samosir, Sabtu, 21 November 2020 lalu.
Lebih jauh Darwin Rumapea menjelaskan bahwa ada orang orang yang mengatakan ketidakpuasan atas kinerja Pemerintah Samosir, sah-sah saja asal berdasarkan fakta, jangan finah hoax apalagi kampanye hitam, pidana ancamannya.
"Saya sendiri pun tidak mengatakan bahwa pembangunan Samosir sudah sempurna, tapi ingat Rapidin bersama Juang sudah membuktikan di periode pertama ini bahwa mereka serius, mencurahkan segala perhatian tenga dan pikiran demi kemajuan Samosir," kata Darwin.
Jadi, tambahnya, Rapidin bersama Juang tidak lagi berwacana, atau janji-janji manis perubahan, tetapi sudah melakukan, terbukti dan teruji, sehingga harus dilanjutkan. Tidak ada pilihan lain selain Rapidin bersama Juang.
"Coblos No. 3 Rapidin bersama Juang adalah pilihan satu satunya untuk melanjutkan pembangunan dan perubahan yang sudah dimulai. Jangan hanya bermimpi dan berjanji-janji saja, dan masyarakat Samosir bukan ajang coba-coba atau ajang latihan bagi ambisi pribadi yang belum tentu bagi kebaikan umum, tapi untuk tujuan lain yang kita tidak tahu apa agenda sebenarnya," papar Rumapea.
"Kita tidak boleh mundur, Samosir harus maju, bersama Rap ber Juang. Kita lanjutkan kerja nyata untuk Kabupaten Samosir. Bersama sama kita pasti melanjutkan RapberJuang Jilid 2. Pasti bisa pasti menang, ingot dalihan na tolu, ido nahot sahat tu nuaeng," tegas Darwin berapi-api.
Sebelumnya, Pastor Ambrosius yang asli putra Palipi, bahwa politik dalam arti umum adalah seni mengatur kehidupan bersama untuk mencapai kesejahteraan bersama. Politik merupakan hak dan tanggung jawab semua anggota Gereja, maka setiap warga Gereja dipanggil untuk melibatkan diri dalam proses kegiatan politik pada segala tingkatan.
"Keterlibatan tersebut yang mengalir dari hakekat Gereja sebagai sakramen keselamatan universal merupakan unsur konstitutif pewartaan Injil dan tanggung jawab anggota Gereja berkat baptis dan krisma," ujarnya.
Menurutnya, keterlibatan politik diwujudkan dalam tindakan profetis, etis dan praktis dalam membangun tata dunia berdasar nilai-nilai Injili.
Ditambahkan, bahwa keterlibatan atau pertisipasi dalam politik oleh Gereja Indonesia seringkali tidak terlaksana secara efektif karena beberapa faktor antara lain sebagian besar warga Gereja mempunyai pandangan bahwa politik itu semata-mata kotor, licik, penuh intrik dan persaingan.
Ada juga karena kurangnya penekanan fungsi diakonia Gereja yang berakibat pada kekurangpedulian warga Gereja terhadap masalah-masalah sosial politik.
"Faktor lain adalah karena Gereja kurang mampu mengkomunikasikan pandangan dan sikap sosial politiknya sehingga pandangan-pandangannya tidak dimengerti baik oleh anggotanya sendiri maupun oleh masyarakat luas," tutur Ambrosius.(Rel).