-->

Notification

×

iklan

Iklan

IMG-20240221-170348

Lawan Politik Uang Dengan Roh Kudus Dan Kuasa Doa

Rabu, 02 Desember 2020 | 13.33 WIB Last Updated 2020-12-02T10:08:39Z
Alpontus Sinaga diskusi konsultatif dengan kalangan Imam Katolik.
Samosir(DN)
Di sela-sela kegiatan Seminar Kerasulan Awam Kabupaten Samosir di Hotel Grand Dainang, Pangururan, 21 Nopember 2020, awak media berbincang-bincang sejenak dengan Ketua Dewan Pembina FKK Samosir, Alpontus Sinaga (Alpons) tentang situasi terkini kondisi sosial politik di Samosir.

"Menjelang Pemilukada 9 Desember 2020, sungguh kita dapat melihat dengan mata telanjang bahwa Samosir yang kita cintai ini sedang mengalami kemajuan dan perkembangan yang sungguh luar biasa. Khususnya dibidang pembangunan infrastruktur dan kepariwisataan yang tidak pernah terbayangkan pada periode pemerintahan sebelumnya," kata Alpontus Sinaga.

Dilanjutkan, dengan kondisi kemampuan keuangan yang sangat minim Pemkab Samosir dibawah kepemimpinan Rapidin
Simbolon-Juang Sinaga mampu menjalankan program pembangunan secara bertahap dengan skala prioritas sehingga mencapai prestasi kinerja baik.

Bahkan menurutnya, juga mendapat berbagai pengakuan & penghargaan dari jajaran pemerintah pusat RI. Dimana prestasi kinerja Pemkab Samosir yang paling spektakuler adalah terwujudnya sinergitas dengan pemerintah pusat sehingga anggaran program pembangunan pusat teralokasi ke Kabupaten Samosir dalam jumlah yang sangat besar.

"Bahkan tertinggi dibanding beberapa kabupaten tetangga di kawasan Danau Toba. Untuk tahun anggaran 2020 saja, lebih dari Rp.800.000.000.000, anggaran program pembangunan pemerintah pusat teralokasi ke
Kabupaten Samosir," jelas Alpons yang juga aktivis Kerawam serta kader PDI Perjuangan di Jakarta.

Ada sebahagian pihak berkata, bahwa itu bukan prestasi kinerja Rapberjuang, melainkan program kerja Pemerintah Pusat-KSPN Danau Toba? Menurutnya, program pembangunan daerah, khususnya Kabupaten Samosir yang masih tertinggal dengan PAD & APBD yang sangat rendah, tidak akan mencapai progres optimal tanpa adanya sinergitas dan dukungan pemerintah pusat.

Soal program KSPN Danau Toba, menurutnya ada sekurangnya 8 kabupaten di kawasan Danau Toba, terbukti Kabupaten Samosirlah yang mendapatkan alokasi terbesar anggaran dari program strategis pemerintah pusat tersebut.

Itu tidaklah "jatuh dari langit" (red, turun dengan sendirinya). Sesungguhnya, sangat layak dan patut jika masyarakat Kabupaten Samosir memberikan kepercayaan penuh kepada Rapidin Simbolon-Juang Sinaga untuk melanjutkan kepemimpinan pada periode ke-2.

"Namun kondisi real masyarakat Kabupaten Samosir yang terjadi belakangan ini sungguh kontradiktif dan sangat memprihatinkan; Sisabur hepeng-Hatobanni Sibolis (red, hamba iblis) sedang bergentayangan berupaya
menyesatkan, merusak dan memporak-porandakan nurani serta kecerdasan akal budi masyarakat Samosir.

Itu adalah bentuk kejahatan terselubung berbungkus demokrasi-Pemilukada. Bagaimana mungkin dapat diterima akal sehat, seorang calon/paslon yang "minim
kompetensi" melakukan politik uang secara massif dengan nilai nominal yang sangat fantastik (besar) dengan dalih "Togu-Togu Ro (TTR) hanya demi meraih kemenangan.

"Saya juga sudah mencoba berdiskusi dan konsultasi dengan para pastor dan para tokoh umat Katholik dan Protestan Kabupaten Samosir, khususnya pastor Sampang
Tumanggor/Paroki Onanrunggu. Mereka juga merasakan keprihatinan dan keresahan yang sama atas realitas masyarakat Samosir tersebut," lanjut Alpons.

Apa yang harus dilakukan menghadapi sisabur
hepeng-Hatobanni sibolis? Terutama, menurut Alpons mengajak & menghimbau masyarakat Kabupaten Samosir, khususnya umat Katholik agar lebih meneguhkan iman dan memohon karunia dan kuasa roh kudus melalui doa novena (DEVOSI).

"Agar mampu melawan dan menaklukkan kuasa-kuasa kegelapan sehingga dapat mempergunakan hati nurani dan kecerdasan akal budi dalam memilih calon/paslon yang terbaik pada Pemilukada 9 Des 2020. Iman dan kuasa doa adalah benteng pertahanan terakhir melawan kuasa kejahatan dan kuasa iblis," tegas Alpons.

Secara khusus dia juga mencatat bagian terpenting pemaparan Alpons (sebagai Penelaah) pada Seminar Kerasulan Awam Kabupaten Samosir, 21 Nop 2020: "Bahwa pada Pilkada kita tidak (selalu) memilih yang terbaik, melainkan mencegah atau menolak yang terburuk berkuasa.

"Masyarakat Kabupaten Samosir harus menolak dan melawan cukong politik berkuasa melalui Pemilukada," tegas Alpons berapi-api.(Rel).
×
Berita Terbaru Update