Ilustrasi.(Cnn.Indonesia). |
Samosir(DN)
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Utara (Sumut), Denny S Wardhana mengatakan, okupansi hunian hotel saat liburan panjang di Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut), bakal bisa menembus 100 persen, artinya semua kamar terisi penuh oleh pengunjung wisata.
"Berdasarkan laporan yang kita terima dari PHRI di Samosir sekitar 2 hari kemarin, hunian hotel sekitar 80 - 90 persen. Ini dipastikan meningkat sampai menjelang akhir pekan," ujar Denny S Wardhana, Jumat (30/10/2020).
Denny mengaku belum dapat memastikan jumlah wisatawan yang melakukan reservasi hotel selama menikmati liburan di lokasi wisata favorit Danau Toba di Kabupaten Samosir maupun Simalungun. Hunian hotel di daerah itu selalu penuh setiap liburan.
"Proses penghitungannya, jika ada 100 hotel di Samosir dan setiap hotelnya menyediakan sebanyak 50 kamar, maka wisatawan nusantara yang berwisata, sebanyak 5.000 orang. Begitu juga dengan jumlah kunjungan ke Parapat di Simalungun," jelasnya.
Ini belum termasuk jumlah wisatawan yang tidak menginap. Wisatawan mulai berdatangan dan melakukan pemesanan kamar hotel di Kabupaten Samosir, sejak, Rabu (28/10/2020). Pemesanan kamar melalui aplikasi digital dan sebagian lagi secara langsung saat tiba di sana.
Denny mengatakan, seluruh pelaku usaha pariwisata termasuk pengelola perhotelan di Kabupaten Samosir dan Simalungun, sudah menyepakati bersama pemerintah untuk meningkatkan protokol kesehatan terhadap wisatawan pada masa liburan panjang.
"Kesepakatan ini tidak hanya di Samosir dan Simalungun tapi juga oleh pelaku usaha wisata di daerah wisata seperti di Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Pantai Cermin di Kabupaten Serdang Bedagai maupun kawasan wisata lainnya di daerah ini," katanya.
Menurutnya, bentuk kesepakatan itu dengan menyediakan sarana mencuci tangan, memeriksa suhu tubuh pengunjung yang memesan kamar hotel. Bahkan, setiap hotel berikut seluruh kamarnya, juga harus sudah disemprot cairan disinfektan.
"Kewajiban tamu juga harus menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan (3M) dan tidak melakukan kerumunan. Karyawan dan security akan memberikan teguran jika tamu hotel mengabaikan protokol kesehatan tersebut," jelasnya.
Koordinator Satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, Pemprov Sumut masih terus melakukan koordinasi dengan TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja, dalam meningkatkan protokol kesehatan di tengah masyarakat yang menikmati liburan panjang di daerah wisata.
"Satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 sudah bekerja dalam meningkatkan pengawasan untuk menerapkan disiplin masyarakat, termasuk di daerah pariwisata yang ramai dikunjungi masyarakat. Razia protokol kesehatan semakin digencarkan," ujar Alwi Mujahit.
Untuk menekan penambahan kasus Covid-19, Alwi menyarankan masyarakat yang berwisata supaya disiplin menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, masa liburan panjang akhir bulan ini berpotensi menambah jumlah kasus baru.
"Belajar dari liburan saat perayaan Idulfitri dan Iduladha, jumlah kasus positif Covid-19 meningkat drastis. Ini perlu diwaspadai masyarakat saat memanfaatkan liburan panjang di akhir bulan. Wisatawan harus melakukan pemeriksaan kesehatan ," sebutnya.
Manajer Samosir Cottage, Bloom Sialagan mengatakan, hunian hotel bakal tidak bisa menampung wisatawan saat akhir pekan. Pasalnya, pesanan kamar hotel oleh pelaku wisata sudah dipesan melalui pesanan online seperti traveloka, semakin meningkat.
"Untuk akhir pekan pada hari biasa saja, hunian hotel di tengah pandemi Covid-19, hampir penuh. Beberapa hari sebelum akhir pekan ini, hotel yang sudah digunakan pemesan dari wisatawan, hampir penuh," ujar Bloom Sialagan.
Sialagan mengatakan, pihaknya meningkatkan pengawasan dalam memperketat protokol kesehatan bagi wisatawan yang memesan kamar hotel. Pihak hotel menyediakan sarana mencuci tangan menggunakan air sabun dan pemeriksaan suhu tubuh," katanya.
Pengelola Sibigo Hotel, Ilham Sidabutar menyampaikan, okupansi hotel bakal penuh pada akhir pekan. Pesanan kamar dari masyarakat berbagai daerah sudah dilakukan jauh hari sebelum penetapan pemerintah atas libur panjang di akhir bulan.
"Untuk tamu yang datang, kita wajibkan menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan (3M) dan tidak melakukan kerumunan. Kita mengikuti anjuran pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona," sebutnya.(Beritasatu).