-->

Notification

×

iklan

Iklan

IMG-20240221-170348

Wujud Solidaritas, Mahasiswa Unika St Thomas Berbagi Sembako

Minggu, 03 Mei 2020 | 09.00 WIB Last Updated 2020-05-03T03:01:44Z
KKM-KMK Ignatius de Loyola berbagi ke mahasiswa Unika yang tidak pulkam.
Medan(DN)
Salah satu Kelompok Kegiatan Mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas (Unika St Thomas Medan) berbagi sembako kepada mahasiswa yang tidak bisa pulang ke kampung selama Pandemi Covid-19.

Kelompok Kegiatan Mahasiswa Katolik yang sering disebut KKM-KMK Ignatius de Loyola membagikan sembako kepada sesama mahasiswa Unika di Ruang Sekretariat Alumni pada hari Sabtu, 2 Mei 2020.

Untuk bisa mendapatkan sembako ini, mahasiswa diharuskan membawa fotocopy identitas mahasiswa. Setelah menyerahkan identitas, mahasiswa bisa membawa pulang sembako berupa beras, telur, minyak, bubuk teh, mi instan.

“Program ini merupakan Program DARI KITA, UNTUK KITA, KARENA KITA BISA. Sudah saatnya mahasiswa saling membantu sesamanya dalam situasi pandemi ini. Semoga bantuan sembako ini bisa menggantikan biaya makan mahasiswa yang terpakai untuk biaya pulsa/kuota untuk kuliah online,” kata RP. Imanuel Sonny Wibisono, O.Carm yang merupakan Pembina KMK Ignatius.
Mahasiswa mengemas paket sembako yang akan disalurkan ke mahasiswa.
“Kalau kita saling bergandengan tangan, saya yakin UNIKA Semakin jaya. Ini rumah kita, marilah kita saling menjaga. Tidak menutup kemungkinan mahasiswa aktif yang mampu secara ekonomi, turut serta dalam program ini, Tuhan memberkati,” tambahnya.

Pastor Sonny berharap, program ini bisa didukung oleh berbagai pihak sehingga semakin banyak mahasiswa yang bisa terbantu.

Hal senada disampaikan oleh Paulina Octavia Situmorang (mahasiswi FE) yang merupakan Ketua KMK Ignatius de Loyola. “Ini bentuk solidaritas kami sebagai mahasiswa untuk kawan-kawan yang ga bisa pulang kampung dan mengalami kendala dalam biaya hidup,” katanya.

Paulina juga menjelaskan, dalam situasi sulit seperti ini, sudah saatnya mahasiswa menunjukkan sikap solidaritas dengan membantu kawan-kawan yang kesulitan bukan hanya meminta, menunggu apalagi menuntut.

“Mahasiswa itu kan selalu kaya akan ide dan solidaritasnya sangat tinggi, untuk itu kami memulai gerakan kecil ini supaya mahasiswa yang mampu secara ekonomi mau berbagi, atau tidak mampu membantu secara ekonomi, mari kita bersama-sama mencari donator, bukan malah menunggu atau menyalahkan ini itu," tegas Paulina.

Selain menggunakan uang kas KMK, program ini juga telah di support oleh alumni. Bang Horas Tamba yang merupakan Ketua Ikatan Alumni DPC Medan.(SBS).
×
Berita Terbaru Update