Pelaku pariwisata saat menyampaikan keluhannya kepada Komisi III DPRD Samosir. |
Samosir(DN)
Tiga bulan lebih sudah virus corona (Covid-19) menebar ancaman di Indonesia dan dunia. Industri pariwisata merupakan industri yang paling terdampak penyebaran virus ini. Reaksi berantai atau efek domino pun terjadi pada sektor-sektor penunjang pariwisata, seperti hotel, restoran dan lainnya.
Pasalnya, sejak pandemi Covid-19 itu, semua tempat wisata di Indonesia tak terkecuali Kabupaten Samosir menutup tempat wisata mereka guna memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Eksesnya, dunia usaha yang bergantung pada kedatangan wisatawan pun ‘mati suri’, tak sedikit yang terjun bebas karena kehilangan pendapatan. Bahkan sebagian besar tenaga kerja harus di PHK atau dirumahkan.
Namun sangat disayangkan, ditengah kondisi buruk akibat dampak bencana non alam Covid-19, para pelaku dan pekerja pariwisata Samosir merasa tidak mendapat perhatian dan pendampingan dari pemerintah.
"Padahal usaha pariwisata adalah penyumbang PAD signifikan terhadap APBD Samosir beberapa tahun terakhir ini."
Hal ini diungkapkan perwakilan paguyuban pelaku pariwisata Kabupaten Samosir, Hartoba Sidabutar saat pertemuan pelaku pariwisata dengan komisi III DPRD Samosir di Pantai Batu Hoda, Kecamatan Simanindo, Minggu, 24 Mei 2020.
Komisi III DPRD Samosir saat mendengar keluhan para pelaku pariwisata. |
"Kelesuan bidang pariwisata berdampak pada sektor usaha perhotelan. Okupansi hotel turun drastis karena penutupan tempat wisata guna memutus mata rantai penyebaran virus corona," ujar Pengelola penginapan Romlan, Ucci Manurung.
Oleh karena itu, dirinya meminta pemerintah Kabupaten Samosir memberi perhatian juga kepada pelaku pariwisata. Selain itu harus ada keputusan atau sikap bersama antara pemerintah, pelaku pariwisata dan elemen lainnya.
"Kita berharap Pemkab Samosir bisa memberikan perhatian dan solusi kepada pelaku bisnis pariwisata agar bisa bertahan dalam masa wabah corona," tuturnya.
Atas keluhan tersebut, Komisi III DPRD Samosir yang dipimpin Jonner Simbolon bersama Rismawati Simarmata, Pantas Marroha Sinaga dan Paham Gultom menanggapi serius. Dan berjanji akan menindaklanjuti serta akan memanggil instansi terkait untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP).
"Kita akan undang komisi III RDP bersama pengelola pariwisata, tim gugus, dinas pariwisata, dinas ketenagakerjaan dan dinas sosial untuk membahas permasalahan yang mereka hadapi," ujar Sekretaris Komisi III, Paham Gultom.
Ditambahkan Anggota Komisi III, Rismawati Simarmata, DPRD akan mendorong pemberian bantuan atau stimulan bagi pelaku usaha pariwisata.
“Kita minta pemerintah hadir untuk memberikan dukungan, bisa itu dengan pemberian stimulan agar industri pariwisata bisa terus berjalan,” tutur Rismawati.
Ditambahkannya, dukungan dan peran pemerintah dalam industri pariwisata sangatlah penting, terlebih sektor pariwisata juga banyak memberikan dampak positif serta pemasukan bagi pendapatan Kabupaten Samosir.(SBS).