-->

Notification

×

iklan

Iklan

IMG-20240221-170348

Kenakan Stola Ulos, GAMKI Samosir Apresiasi Polres Rawat Kearifan Lokal

Jumat, 18 November 2022 | 10.55 WIB Last Updated 2022-11-18T05:25:36Z
Kapolres Samosir bersama jajarannya mengenakan Stola Ulos.(dok Polres Samosir).
Samosir(DN)
Ada pemandangan unik Kamis (17/11/2022) kemarin di Mapolres Samosir. Pasalnya, seluruh personil Polres Samosir yang dikomandoi AKBP Josua Tampubolon SH MH, mengenakan stola bermotif Ulos Batak.

Polres yang mengusung slogan 'KASIH' ini menjadikan hari Kamis, hari wajib mengenakan stola bermotif Ulos.

Menurut Kapolres Samosir, AKBP Josua Tampubolon SH MH memakai stola bukan saja sebagai ajang keindahan melainkan membuktikan Polres Samosir menjadi contoh kepada warga agar terus memelihara budaya dan tradisinya.

Aksi nyata upaya pelestarian budaya Batak ini pun diapresiasi sejumlah kalangan masyarakat Kabupaten Samosir. Kali ini, apresiasi datang dari Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Samosir.

Ketua GAMKI Kabupaten Samosir, Renaldi Naibaho menyampaikan, ditengah derasnya budaya asing dan modernisasi, Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon SH MH bersama jajarannya, menunjukkan keteladanan dengan turut merawat dan memelihara kearifan lokal Batak.
Audiensi GAMKI Samosir beberapa waktu lalu ke Kapolres Samosir.
"Kita patut mengapresiasi Polres Samosir yang menggenakan Stola Ulos dalam menjalankan tugasnya. Ini merupakan aksi nyata turut mempertahankan nilai-nilai tradisi ada istiadat, serta kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun. Meski, saat ini perkembangan teknologi yang kian pesat, sehingga itu menjadi tantangan tersendiri," sebut Ketua GAMKI Kabupaten Samosir, Renaldi Naibaho, Jumat, 18 November 2022.

Owner Samosir Bordir dan R&R 12B Craft ini, juga mengajak masyarakat Samosir khusus generasi muda untuk senantiasa menjaga serta melestarikan nilai-nilai kearifan lokal.

Sebab adat istiadat dan budaya, menjadi suatu khasanah sekaligus menjadi identitas yang harus dipertahankan dan diwariskan secara turun temurun hingga pada generasi penerusnya.

Hilangnya kearifan lokal akan nampak di depan mata ketika banyak pihak yang apatis. Oleh karena itu, sambungnya, jangan malu untuk terlihat beda dengan menyukai sebuah seni kedaerahan.

"Banggalah jika kita para anak muda menjadi bagian dari orang yang mengimplementasikan nilai kearifan lokal, khususnya di Kabupaten Samosir, terlebih sebagai pusat pariwisata Danau Toba," imbuhnya.(SBS).
×
Berita Terbaru Update