-->

Notification

×

iklan

Iklan

IMG-20240221-170348

Platform Agribisnis Meroket, Hingga Akhir 2020 Capai 40 Ribu Pengguna

Minggu, 27 Desember 2020 | 21.00 WIB Last Updated 2020-12-28T14:02:47Z
Ilustrasi.(Foto:Suara).
JAKARTA,(DN)—Pandemi Covid-19 mendorong tidak saja peningkatan pejualan komoditas bahan pangan dan tanaman obat, tetapi pengguna platform komunitas jual dan beli produk dan penghobi bidang agribisnis tumbuh secara signifikan.

Business Development Ekosis, Felicia Yulie Mills menyampaikan pengguna sudah menembus 40 ribu tersebar di 100 kabupaten/Kota dalam 34 Provinsi di Indoesia sejak dirilis September 2019 lalu.

Tak hanya laris manis di komoditas bahan pangan dan tanaman obat, di Ekosis, platform komunitas dan jual-beli produk agri, jual beli juga meningkat tajam pada komoditas berbasis hobi, seperti tanaman hias, ikan hias, benih ikan, benih buah dan sayur, hingga hewan ternak. 

Pelaku agribisnis di berbagai bidang, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, hingga peternakan, kini dapat mencari partner bisnis dan memasarkan komoditasnya dengan mudah, bahkan sebelum masa panen. 

Pembeli tak perlu takut dengan penipuan, sebab Ekosis menjamin keamanan transaksi dengan sistem rekening bersama. Dengan begitu, uang terjamin hingga produk sampai di tangan.

“Ekosis memotong rantai distribusi yang panjang, produsen dapat menjual produk dengan harga yang layak, langsung ke end-user,” ujar Felicia dalam keterangan persnya, Jumat (25/12/20).

Konsumen (perusahaan/industri agri, hotel, restoran, kafe) bisa memperoleh produk dengan harga yang lebih murah, sehingga menguntungkan bagi semua pihak.

Pengguna juga tak perlu dipusingkan lagi perihal logistik, sebab jasa pengiriman, pergudangan, hingga cold storage dapat dipilih langsung via aplikasi atau situs Ekosis.

Ekosis juga menawarkan jasa permodalan untuk memudahkan pengguna mengakses pinjaman pada penyedia yang resmi dan terdaftar di OJK, seperti Investree, Crowdo, dan Asakita.

Pengguna juga dapat terhubung langsung dengan Jasa Manajemen Kualitas (pelatihan & konsultasi) untuk meningkatkan kualitas produk melalui institusi terpercaya, seperti Balai Besar Industri Agro (BBIA), PT Agro Indah Permata (AIP 21), Balai Penelitian Teknologi Karet (BPTK), dan Global Reliance International (GRI).

“Dengan kemudahan akses pasar, logistik, permodalan, sarana prasarana, hingga manajemen kualitas produk, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku agribisnis di seluruh Indonesia,” pungkasnya.(MP).
×
Berita Terbaru Update